Menteri Agraria dan Tata Ruang (ATR)/Kepala Badan Pertanahan Nasional (BPN) Hadi Tjahjanto mengungkap sejumlah kota di Pantai Utara Pulau Jawa terancam tenggelam lantaran terjadi penurunan muka tanah yang memicu naiknya air laut. 

Dia menyebut, penurunan muka tanah di kawasan Pantai Utara Pulau Jawa rata-rata 5 cm hingga 20 cm dalam setahun.

Penurunan muka tanah disebabkan oleh sejumlah masalah,salah satunya adalah penggunaan tata ruang yang tumpang tindih. Selain itu kawasan Pantura Jawa yang rata-rata adalah rawa dan menopang beban berat karena populasinya yang padat adalah pemicu lainnya.

Baca Juga: Wapres Ma'ruf: Presiden Terpilih Harus Paham Soal Kebangsaan

Hadi menegaskan pembenahan harus segera dilakukan terutama pembenahan tata ruang untuk meminimalkan risiko bencana tersebut.

"Jika itu sesuai dengan peruntukannya maka akan bisa menyelamatkan Pulau Jawa bagian utara dari ancaman tenggelam," tutur Hadi dalam seminar nasional 'Strategi perlindungan Kawasan Pulau Jawa, Melalui Pembangunan Tanggul Pantai dan Tanggul Laut', di Jakarta dilansir Kamis (11/1/2024). 

Selain melakukan pembenahan tata ruang, solusi lainnya untuk menyelamatkan kota-kota di Pantura Jawa lanjut Hadi adalah dengan pembangunan tanggul laut raksasa atau giant sea wall.  

"Dari masalah-masalah itu, kendala-kendala yang ada kami juga berperan untuk mendukung pelaksanaan program giant sea wall adalah dengan melihat berbagai tantangan, khususnya terkait dengan penurunan muka tanah, kenaikan muka air," kata Hadi.

Baca Juga: Arsul Sani Segera Dilantik Jadi Hakim MK

Baca Juga: KPU Respons Kritik Jokowi Soal Debat Pilpres 2024

Selain utara Jawa, sebelumnya Jakarta juga terancam tenggelam. Alasannya sama, yakni penurunan muka tanah dan kenaikan permukaan air laut. Selain itu, kondisi Jakarta di dataran rendah dan didominasi rawa-rawa juga menjadi alasan wilayah ini terancam tenggelam.