Bukalapak (BUKA) mengumumkan hasil keuangan yang tidak diaudit untuk kuartal pertama yang berakhir pada 30 September 2024. Secara historis, kuartal ketiga adalah kuartal terlemah dalam setahun yang disebabkan oleh seasonalitas bisnis baik pada divisi O2O dan juga marketplace.
Pendapatan 9M24 meningkat 2% yoy menjadi Rp3.400 miliar; EBITDA membaik menjadi -Rp68 miliar dan EBITDA Yang Disesuaikan tumbuh 55% menjadi -Rp193 miliar dibandingkan periode yang sama di tahun 2023. Namun, EBITDA yang Disesuaikan pada 3Q24 masih negatif di angka -Rp 168 miliar yang tidak sejalan dengan target profitabilitas di tahun 2024.
Baca Juga: Kuartal III/2024: DSNG Kantongi Laba Rp868 Miliar
"Dalam tiga tahun terakhir pasar telah berubah secara signifikan, begitu pula dengan dinamika persaingan. Meskipun terdapat pertumbuhan TPV dan pendapatan di masa lalu, biaya operasional telah meningkat melebihi kontribusi pendapatan di berbagai segmen bisnis. Kami telah berupaya untuk fokus pada optimalisasi operasional dan menjaga disiplin keuangan guna menghadapi tantangan ini," sebagaimana dikutip dari keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, dikutip Selasa (12/11/2024).
Hasil Q3 2024 BUKA menunjukkan bahwa mereka belum berhasil membalikkan tren penurunan di beberapa bisnisnya. Hal ini tidak sejalan dengan strategi jangka panjang perusahaan untuk mewujudkan pertumbuhan yang berkelanjutan. "Oleh karena itu, kami melakukan perubahan dalam pendekatan operasional dan segmen bisnis yang akan kami fokuskan ke depannya," jelas Bukalapak.
BUKA telah mengevaluasi kembali prospek beberapa segmen bisnis dan memutuskan bahwa restrukturisasi diperlukan untuk mencapai tujuan strategis. Berdasarkan pertimbangan ini, BUKA memutuskan untuk berfokus pada bisnis inti berikut: Mitra Bukalapak, Gaming, Investment, dan sejumlah layanan di Retail. Restrukturisasi ini akan mengakibatkan pemutusan hubungan kerja di berbagai bisnis yang akan dilaksanakan dalam dua kuartal mendatang.
"BUKA telah melakukan berbagai upaya terbaik, tetapi kerugian dan tantangan industri yang dialami oleh masing-masing segmen usaha dan/atau anak perusahaan selama tiga tahun terakhir telah mendorong manajemen BUKA untuk mempertajam kembali fokus kami kepada bisnis inti tertentu," ujar Willix Halim, CEO Bukalapak.
Kegiatan operasional BUKA akan berjalan seperti biasa dan tidak ada perubahan kegiatan di segmen bisnis inti. Ke depannya, BUKA akan fokus menjalankan dan mengembangkan segmen bisnis intinya dengan organisasi yang lebih ramping dan efisien untuk memberikan nilai optimal kepada para pemangku kepentingan dan pemegang saham BUKA.