Growthmates, saat ini paparan teknologi dan internet pada generasi Alfa dapat berdampak pada perkembangannya. Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) mengumumkan jumlah pengguna interner tahun 2024 mencapai 221.563.479 jiwa dengan tingkat penetrasi internet Indonesia menyentuh angka 79,5%.

Beberapa dampak yang bisa terjadi akibat paparan teknologi internet pada anak, antara lain kurangnya waktu istirahat, menurunnya kualitas interaksi sosial, tumbuhnya rasa tidak percaya diri, berkurangnya aktivitas fisik, kurang memiliki sifat eksploratif, bahkan bisa memiliki potensi gangguan kesehatan mental di kemudian hari.

Maka dari itu, penting bagi orang tua untuk mengambil langkah-langkah mengimbangi paparan internet pada anak agar tidak menghambat proses tumbuh kembangnya.

“Teknologi memang sangat membantu dalam kehidupan kita sehari-hari, termasuk dalam membantu perkembangan anak. Tapi, penting nagi orang tua menyadari bahwa teknologi hanya boleh digunakan sebagai alat pembelajaran,” kata Samanta Elsener, Psikolog Anak dan Keluarga, dalam acara My Baby Momversity di Bintaro Jaya Xchange, Sabtu (31/8/2024).

Baca Juga: 5 Cara Menerapkan Positive Parenting, Pola Asuh yang Dapat Mengubah Hidup

Pola Asuh Gentle Parenting

Menurut Samanta, pola asuh gentle parenting ini perlu diterapkan oleh orang tua kepada anaknya untuk mengembangkan kecerdasan emosional si kecil.

“Pola asuh gentle parenting dapat membantu orang tua mengembangkan kecerdasan emosional anak yang sehat, menumbuhkan rasa percaya diri dan ketahanan,” ungkap Samanta.

Samanta juga membagikan tips agar orang tua sukses menerapkan gentle parenting, yaitu dengan mendampingi anak bermain hingga tercipta hubungan yang erat antara orang tua dan anak melalui empati, mendengarkan secara aktif, komunikasi terbuka, dan saling percaya.

Melalui acara My Baby Momversity, My Baby terus berkomitmen untuk turut serta membekali perjalanan si kecil agar menjadi individu yang siap menghadapi masa depan.