Berusaha memenuhi rasa penasaran audiens, Narendrata menyampaikan analisa Compas.co.id terhadap brand sunscreen tersebut, dimana ditemukan bahwa brand x melakukan 3 hal yang dapat menjadi insight dari brand beauty & care.

“Pertama start small, fokus dengan target market yang spesifik, dimana pada case sunscreen ini mereka mengembangkan produk sunscreen dengan berbagai benefit yang sesuai dengan iklim tropis dan jenis kulit orang Indonesia. Kedua, perhatikan visibility produk di marketplace (gambar, judul, dan deskripsi produk), karena mempengaruhi pencarian dan produknya dapat dilihat oleh potential buyer. Resep rahasia ketiga, karena brand x memiliki produk yang strong untuk pasar spesifik, mereka tidak menggunakan pricing sebagai strategi, atau product range yang besar, melainkan mempersiapkan strategi bundling yang dapat memberikan benefit lebih bagi buyer, terhitung strategi bundling memiliki kontribusi sebesar 31,5% dari total seluruh penjualan official store brand x,” lanjut Narendrata.

Terakhir hal yang penting bagi brand beauty & care yang berupaya meningkatkan penjualan menurut analisa Compas.co.id adalah memanfaatkan momentum campaign double dates seperti 11.11 dan 12.12, dan harus peka dengan kejadian-kejadian offline yang dapat membantu meningkatkan penjualan. 

“Pada studi kasus brand x, mereka melihat peluang melalui campaign charity untuk membantu Palestina yang dilakukan pada bulan November 2023, dan dikombinasikan dengan diskon untuk pembelian produk tertentu. Hasilnya peningkatan nilai penjualan mulai terlihat sejak November 2023 dan berlanjut hingga Maret 2024,” ungkap Narendrata.

Adapun sub kategori lain yang juga memiliki pertumbuhan cukup besar diantaranya paket kecantikan yang tumbuh 90% ke angka Rp 914 miliar, yang sebelumnya hanya mencapai Rp 481 miliar pada Q1 2023 dan masker wajah, meningkat 64% dari Rp 142 miliar di Q1 2023, naik ke angka Rp 233 miliar di Q1 2024.

Narendrata turut menyampaikan agar para beautypreneur dan pemilik brand beauty untuk memanfaatkan momentum-momentum positif yang secara konsisten terjadi di kategori beauty & care, dengan memanfaatkan data sebagai informasi dasar pengembangan strategi penjualan. 

“Sebagai #1 E-commerce Market Insight for FMCG brand, Compas.co.id berharap semakin banyak beautypreneur yang kritis dan menggunakan data untuk melihat keadaan market berdasarkan angka. Karena dengan angka, kita dapat mengambil keputusan yang terukur, bukan hanya melalui intuisi. Compas.co.id yakin dengan perhitungan yang tepat dan matang, dapat membantu para brand untuk meningkatkan performa penjualannya,” tutup Narendrata.