Compas.co.id dalam riset terbarunya menyebut, nilai penjualan atau sales value industri Beauty & Care pada kuartal I/2024 mengalami peningkatan. Industri ini mencatat pertumbuhan Rp8,9 triliun atau melonjak 42% dibandingkan kuartal I/2023 yang berada di angka Rp6,1 triliun.
Sunscreen menjadi produk kecantikan tertinggi dalam penjualannya selama kuartal 1/2024. Co-founder & CEO Compas.co.id, Hanindia Narendrata, mengungkap bahwa pada Q1 terdapat beberapa sub kategori yang memiliki pertumbuhan yang tinggi di kategori beauty & care.
Sunscreen menjadi produk yang paling pesat pertumbuhannya pada Q1 2024, hampir 2 kali lipat atau mencapai 99% ke level Rp424 miliar, di mana pada Q1 2023 hanya mencapai 213 miliar.
Berdasarkan data tersebut, Compas.co.id menganalisa penyebab sub kategori sunscreen mengalami peningkatan yang cukup signifikan di Q1 2024.
Menilik histori di tahun 2023, sub kategori ini memang sempat meningkat tajam pada Oktober 2023 dikarenakan heatwave. Dimana pada bulan tersebut nilai penjualan sunscreen mampu menembus ke angka dari Rp171 miliar dalam satu bulan, terpaut jauh jika dibandingkan pada Q1 tahun 2023 yang hanya mencapai sekitar Rp 70 miliar.
“Sedikit berbeda keadaannya pada Q1 2024, tidak ada fenomena offline yang drive pertumbuhan nilai penjualan sunscreen, namun terdapat beberapa brand yang mengalami peningkatan penjualan sangat tajam, bahkan salah satu brand atau kita sebut brand x mengalami pertumbuhan hingga 1.860% pada Q1 2024 jika dibandingkan dengan Q1 2023 dari rata-rata nilai penjualan sekitar Rp 1 miliar, meroket hingga hampir menembus Rp 20 miliar per bulan,” ungkap Narendrata dalam rilis yang diterima Olenka, Sabtu (1/6/2024).
Baca Juga: IDI Beri Rekomendasi Jenis Sunscreen untuk Kulit Berjerawat, Intip Yuk!
Berusaha memenuhi rasa penasaran audiens, Narendrata menyampaikan analisa Compas.co.id terhadap brand sunscreen tersebut, dimana ditemukan bahwa brand x melakukan 3 hal yang dapat menjadi insight dari brand beauty & care.
“Pertama start small, fokus dengan target market yang spesifik, dimana pada case sunscreen ini mereka mengembangkan produk sunscreen dengan berbagai benefit yang sesuai dengan iklim tropis dan jenis kulit orang Indonesia. Kedua, perhatikan visibility produk di marketplace (gambar, judul, dan deskripsi produk), karena mempengaruhi pencarian dan produknya dapat dilihat oleh potential buyer. Resep rahasia ketiga, karena brand x memiliki produk yang strong untuk pasar spesifik, mereka tidak menggunakan pricing sebagai strategi, atau product range yang besar, melainkan mempersiapkan strategi bundling yang dapat memberikan benefit lebih bagi buyer, terhitung strategi bundling memiliki kontribusi sebesar 31,5% dari total seluruh penjualan official store brand x,” lanjut Narendrata.
Terakhir hal yang penting bagi brand beauty & care yang berupaya meningkatkan penjualan menurut analisa Compas.co.id adalah memanfaatkan momentum campaign double dates seperti 11.11 dan 12.12, dan harus peka dengan kejadian-kejadian offline yang dapat membantu meningkatkan penjualan.
“Pada studi kasus brand x, mereka melihat peluang melalui campaign charity untuk membantu Palestina yang dilakukan pada bulan November 2023, dan dikombinasikan dengan diskon untuk pembelian produk tertentu. Hasilnya peningkatan nilai penjualan mulai terlihat sejak November 2023 dan berlanjut hingga Maret 2024,” ungkap Narendrata.
Adapun sub kategori lain yang juga memiliki pertumbuhan cukup besar diantaranya paket kecantikan yang tumbuh 90% ke angka Rp 914 miliar, yang sebelumnya hanya mencapai Rp 481 miliar pada Q1 2023 dan masker wajah, meningkat 64% dari Rp 142 miliar di Q1 2023, naik ke angka Rp 233 miliar di Q1 2024.
Narendrata turut menyampaikan agar para beautypreneur dan pemilik brand beauty untuk memanfaatkan momentum-momentum positif yang secara konsisten terjadi di kategori beauty & care, dengan memanfaatkan data sebagai informasi dasar pengembangan strategi penjualan.
“Sebagai #1 E-commerce Market Insight for FMCG brand, Compas.co.id berharap semakin banyak beautypreneur yang kritis dan menggunakan data untuk melihat keadaan market berdasarkan angka. Karena dengan angka, kita dapat mengambil keputusan yang terukur, bukan hanya melalui intuisi. Compas.co.id yakin dengan perhitungan yang tepat dan matang, dapat membantu para brand untuk meningkatkan performa penjualannya,” tutup Narendrata.