Indonesia merupakan salah satu negara berpenghasilan menengah-atas yang berisiko terjebak dalam middle income trap, berdasarkan laporan Bank Dunia pada Agustus 2024. Beberapa faktor penyebab jebakan fenomena ini adalah stagnasi transformasi ekonomi karena tidak mampu meningkatkan produktivitas dan inovasi yang diperlukan untuk bersaing dengan negara-negara maju; kurangnya investasi pada sumber daya manusia terutama dalam pendidikan dan pengembangan keterampilan; serta ketergantungan pada strategi berbasis investasi tanpa adopsi teknologi dan praktik bisnis modern.
Dalam menghadapi tantangan ini, diperlukan langkah-langkah konkret yang dapat membuka akses ke peluang kerja yang lebih luas dan berkualitas sehingga mampu mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. Strategi yang berfokus pada peningkatan keterampilan, inovasi di sektor pekerjaan, dan dukungan terhadap lapangan kerja baru menjadi kunci untuk membantu Indonesia keluar dari potensi jebakan ini.
Baca Juga: Pesan Dato Sri Tahir agar Indonesia Keluar dari Middle Income Trap
Sejalan dengan visi Indonesia Emas 2045, sebagai platform karier digital, Jobstreet by SEEK berkomitmen mendukung peningkatan daya saing Sumber Daya Manusia (SDM) angkatan kerja produktif Indonesia melalui perluasan akses lowongan kerja serta memberdayakan tenaga kerja melalui gerakan #NextMillionJobs.
Penting bagi perusahaan dan pemberi kerja untuk memanfaat momentum positif ekonomi nasional dalam rangka mengembangkan industri, serta tidak terpengaruh oleh risiko faktor eksternal seperti resesi dunia global maupun melambatnya pertumbuhan ekonomi secara global. Untuk menghadapi ancaman Middle Income Trap di Indonesia, berikut beberapa strategi penting yang dapat diterapkan:
1. Investasi pada Peningkatan Keterampilan dan Pendidikan Teknologi
Dunia kerja terus berkembang dengan pesat, didorong oleh perkembangan teknologi yang semakin cepat. Oleh karena itu, penting untuk terus mengedepankan investasi pada pendidikan dan pelatihan yang berkelanjutan sehingga memungkinkan para profesional untuk terus belajar dan mengembangkan keterampilan baru guna mempercepat proses adaptasi terhadap pasar ketenagakerjaan.
"Penting bagi para profesional untuk memiliki keterampilan yang relevan dengan kebutuhan pasar tenaga kerja. Selain melakukan reskilling, upskilling merupakan hal utama yang harus dibudayakan dan dilakukan secara berkala agar masyarakat Indonesia dapat terus beradaptasi dengan kondisi perekonomian saat ini, baik itu melalui pengembangan pembelajaran bahasa asing maupun teknologi," ujar Gita Wirjawan, dikutip dari keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Kamis (10/10/2024).
Menteri Perdagangan Republik Indonesia ke-27 sekaligus edukator dan pengusaha menegaskan, "Kita harus berani berkembang, bersaing, dan menginternasionalisasikan diri sehingga dapat memberikan dampak besar yang positif pada kinerja dan pertumbuhan Indonesia secara keseluruhan."
2. Pengembangan Sektor Industri Utama di Indonesia
Diversifikasi ekonomi merupakan langkah krusial dalam mengurangi ketergantungan pada industri tradisional dan membuka peluang kerja baru yang lebih luas. Dengan merambah ke sektor-sektor yang sedang berkembang pesat, suatu negara dapat menciptakan ketahanan ekonomi yang lebih kuat.
Jobstreet by SEEK berperan dalam menghubungkan pencari kerja dengan perusahaan-perusahaan yang beroperasi di sektor-sektor yang sedang bertumbuh. Sebagai contoh, perusahaan dari industri manufaktur, pariwisata, dan hospitality termasuk dalam industri teratas di platform Jobstreet by SEEK yang terus membutuhkan banyak pekerja.