Asia Tenggara Tetap Menjadi Pusat Talenta
Meskipun minat untuk pindah secara fisik telah menurun sejak 2020, potensi mobilitas talenta di dalam kawasan ini tetap kuat. Singapura, khususnya, menjadi tujuan utama, dengan 30% pekerja Malaysia lebih memilih bekerja di Singapura, terdorong oleh reputasinya sebagai pusat bisnis multikultural. Secara global, Singapura menempati peringkat ke-8 sebagai tujuan paling diminati oleh talenta internasional.
Malaysia juga menunjukkan peningkatan signifikan dalam peringkat global, dari posisi 33 pada 2018 menjadi 21 pada 2023, menunjukkan daya tarik yang makin meningkat sebagai tujuan bagi para pekerja.
Baca Juga: Armand Hartono: Transformasi Teknologi Membawa Pekerjaan Baru yang Lebih Bermakna
Faktor Pendorong Mobilitas dan Harapan Pekerja
Bagi pekerja di Asia Tenggara dan Hong Kong, keinginan untuk mendapatkan peluang lebih baik di luar negeri didorong oleh inflasi yang meningkat, upah yang lebih rendah, dan terbatasnya prospek karier di negara asal mereka. Pekerja, terutama dari Indonesia, makin mencari pengalaman internasional untuk mengatasi keterbatasan pasar domestik. Kualitas hidup yang lebih baik juga menjadi pertimbangan utama bagi 53% responden di Asia Tenggara dan Hong Kong.
Ketika pekerja ingin relokasi, mereka mengharapkan dukungan signifikan dari perusahaan untuk memudahkan transisi. Lebih dari 80% pekerja dari Singapura dan Malaysia mengharapkan bantuan relokasi, termasuk visa, izin kerja, dan pengaturan perumahan. Angka ini jauh lebih tinggi dari rata-rata regional 74% dan global 69%. Lebih khusus lagi, 79% talenta dari Asia Tenggara dan Hong Kong mengharapkan bantuan visa dan izin kerja, sejalan dengan rata-rata global.
Selain itu, 74% talenta mengharapkan bantuan perumahan, lebih tinggi dari rata-rata global sebesar 69%, dengan Malaysia (86%), Filipina (85%), dan Singapura (84%) memimpin permintaan ini.