Pelajaran Berharga di Balik Gemerlap Proyek Senen

Di balik gemerlap pembangunan proyek Senen yang mengubah wajah Jakarta, nyatanya Ciputra pun menyimpan luka mendalam setiap kali mengenang proyek besar itu.

“Di balik cahaya Proyek Senen yang mentereng, ada kisah perih kehidupan orang-orang yang menjadi sengsara yang mungkin saja tak kami ketahui. Siapa yang bisa tahu? Barangkali ada ratusan keluarga yang kemudian hidupnya menjadi mundur bahkan terpuruk setelah kami paksa pindah. Siapa yang tahu?” tuturnya.

Menurutnya, setiap sudut Pasar Senen seolah menegaskan keberhasilan besar timnya dalam menghadirkan pusat perdagangan modern pertama di Indonesia. Namun, di sisi lain, ia menyadari bahwa pembangunan itu menimbulkan kesedihan bagi banyak orang.

Saat itu, ia pun mengambil keputusan besar dalam hidupnya. Kepada para direksi lainnya, yakni Soekrisman, Hiskak Secakusuma, dan Eric Samola,Ciputra menyampaikan tekadnya.

“Cukup sudah, saya tak mau meneruskan pekerjaan di Proyek Senen. Ini adalah pelajaran pertama dan terakhir. Ke depannya saya berharap tidak mengerjakan proyek yang menyakiti orang lain. Tidak menggusur dan memaksa pindah. Tidak menimbulkan tekanan kesedihan dan kemarahan.

ungkapnya kala itu.

Baginya, Proyek Senen adalah proyek fenomenal yang membanggakan. Namun, di balik kebanggaan itu, ada luka yang membekas.

“Setiap kali melewati kawasan itu, saya selalu teringat akan dengung suara tangis dan penduduk yang mengamuk. Dan, itu ternyata cukup traumatis,” terang Ciputra.

Sejak saat itu, ia meneguhkan satu prinsip dalam setiap karya pembangunannya di masa depan, yakni menghidupkan tanah yang kosong, bukan menggusur kehidupan yang sudah ada.

“Saya bertekad ke depannya saya akan menggarap lahan kosong. Lahan yang mungkin dilupakan dan tidak dianggap. Saya akan menyulap tanah yang gelap dan senyap menjadi kawasan yang hidup dan bercahaya,” tegas Ciputra.

Bagi Ciputra sendiri, seorang developer sejati bukanlah perampas kehidupan. Ia adalah pengembang yang memantik harapan, menghadirkan kehidupan baru yang lebih baik bagi banyak orang.

“Saya akan menciptakan kehidupan yang lebih baik, dan bukannya menghunus kehidupan yang sudah ada. Biarlah, itu porsi orang lain. Sementara porsi saya adalah sebagai developer. Pengembang. Pemantik harapan,” tandas Ciputra.

Baca Juga: Ketika Ciputra Muda Terima Tantangan Atasi Semrawutnya Jakarta