Generasi muda sering kali rentan terjebak dalam kesalahan finansial, terutama karena kurangnya pengalaman dan pemahaman tentang pengelolaan uang. Banyak anak muda yang cenderung kurang berminat untuk berinvestasi, lebih fokus pada pengeluaran saat ini, dan mengabaikan pentingnya asuransi yang membuat mereka rentan terhadap risiko finansial tak terduga.
Dalam laporan survei terbaru yang dilakukan oleh CNBC dan Generation Lab terhadap sejumlah warga Amerika Serikat dengan rentan usia 18-34 tahun mengungkap, 42% anak muda yang didominasi oleh Gen Z memilih untuk tidak menabung atau berinvestasi sama sekali.
Sementara ditemukan pula 24% anak muda lebih suka menyimpan uang dalam bentuk tunai dan memiliki keraguan untuk berinvestasi. Perencana keuangan bersertifikat sekaligus CEO Collective Wealth Partners beranggapan, kondisi itu terjadi karena banyak anak muda merasa sangat rentan secara finansial.
“Dengan naiknya harga kebutuhan pokok seperti perumahan dan makanan, orang-orang ingin menginvestasikan uang mereka dan kehilangan akses langsung terhadap uang tersebut,” kata Elliot seperti dikutip dari laman CNBC Make It, Selasa (17/9/2024).
“Jika Anda khawatir tentang akses terhadap uang tunai, disarankan untuk mengumpulkan setidaknya enam bulan tabungan darurat untuk meredakan ketakutan tersebut. Namun, setelah itu, ada baiknya Anda mempertimbangkan untuk berinvestasi,” saran Elliot.
Baca Juga: Pesan Presdir BCA untuk Anak Muda yang Sering Merasa Minder karena Finansial
Di samping itu, para pakar keuangan mengungkap kesalahan-kesalahan finansial yang perlu dihindari oleh generasi muda. Berikut tiga di antaranya:
1. Tidak Berinvestasi
CFP dan pendiri Bone Fide Wealth, Douglas Boneparth, menyarankan untuk mempertimbangkan berinvestasi saat sudah merasa nyaman dengan cadangan uang tunai. Menurut Boneparth, sulit untuk menabung untuk mencapai tujuan keuangan dalam jangka panjang, namun investasi menjadi kunci untuk menumbuhkan kekayaan.