Komisaris PT Metropolitan Land Tbk., Nanda Widya, menuturkan, ketegasan diperlukan dalam menjalankan kerja-kerja kepemimpinan. Namun demikian ketegasan tak selalu dilandasi oleh sikap emosional, terlebih jika emosi itu berlebihan yang menunjukkan nafsu amarah mengemuka.
“Tegas dan marah itu kan beda ya, kalau marah kan sudah dengan emosi, kalau tegas saya kira tidak perlu dengan emosi,” tutur Nanda Widya, dalam sebuah video yang diunggah Metland Channel, sebagaimana dikutip Olenka, Rabu (30/10/2024).
Alumnus Fakultas Teknik Universitas Indonesia yang sudah menyelesaikan pendidikannya sejak 1979 itu juga mengatakan, pemimpin yang tegas adalah individu yang memiliki kemampuan untuk mengambil tindakan yang clear serta keputusan dengan cepat, tepat, dan jelas dalam segala situasi.
“Tegas itu clear, Anda tidak boleh ini, ya selesai. Tapi kalau marah kan lain, ‘aduh gini gini gini’. Sebenarnya hasilnya juga sama juga sih,” ujar Nanda Widya.
Nanda Widya juga bilang, pemimpin yang tegas biasanya tidak hanya mengandalkan kekuasaan atau otoritas, tetapi juga menggunakan kecerdasan emosional untuk mengelola dan memotivasi tim mereka.
Lebih lanjut, Nanda Widya mengatakan, selain nada, pemilihan kata saat menegur karyawan juga merupakan aspek yang tidak kalah penting.
Seorang pemimpin yang bijak harus bisa memilih kata yang tidak terkesan menyerang, menggurui, atau bahkan memarahi.
Baca Juga: Dari Nanda Widya untuk Para Pemimpin: Jangan Gampang Marah!
“Jadi kalau Anda mau, ini bisa dengan cara lain. Karena untuk menegur karyawan ada banyak cara, bukan dengan cara marah,” tutur Nanda Widya.
Nanda Widya juga mengingatkan, seorang pemimpin haruslah tetap rendah hati. Menurut dia, sebesar apapun kekuasaan yang dimiliki, kesombongan tidak ada gunanya. Sikap rendah hati lah yang menjadi cikal bakal seorang pemimpin unggul.
“Rendah hati itu adalah cikal bakal pemimpin yang unggul. Anda tidak perlu sombong, karena sombong itu relatif, kalau Anda tiba-tiba Anda dipecat jadi direktur, sudah tidak bisa sombong lagi,” ungkap Nanda Widya.
“Jadi, sebelum Anda dipecat karena kesombongan itu lebih baik Anda nggak perlu sombong, (tetap) rendah hati,” lanjutnya.
Selain rendah hati, kata Nanda Widya, hal penting lainnya yang perlu dijaga oleh seorang pemimpin adalah komunikasi.
Menurutnya, komunikasi menjadi kunci penting antara pemimpin dan bawahannya. Ini bukan hanya tentang menyampaikan pesan dengan jelas, tetapi juga tentang mendengarkan dan memahami perspektif karyawan.
“Kalau pemimpin bisa berkomunikasi dengan baik itu, saya kira hampir semua orang akan apresiasi kepada kita,” tandas Nanda Widya.
Baca Juga: Langkah Penting Pemimpin dalam Menghadapi Krisis Menurut Nanda Widya