Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menunjukkan komitmen kuat dalam mentransformasi sistem pelayanan kesehatan menuju standar kota global. Komitmen ini diwujudkan melalui penyelenggaraan Forum Rapat Kerja Kesehatan Daerah (Rakerkesda) yang berlangsung selama beberapa hari dan mencapai puncaknya pada 30 April 2025 di Balai Agung, Balai Kota DKI Jakarta.
Dalam kesempatan tersebut, Pemprov DKI Jakarta bersama Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta secara resmi meluncurkan dua program unggulan: Smart Posyandu dan AI Talent Management.
Dengan mengusung tema “Menyongsong 5 Abad Jakarta Kota Sehat Global: Connecting Multi Dimensions of Health toward Jakarta Global City”, kegiatan Rakerkesda 2025 menjadi momentum strategis dalam menyusun peta jalan sistem kesehatan Ibu Kota yang modern, kolaboratif, dan berbasis teknologi.
Menariknya, penerapan AI Talent Management di DKI Jakarta merupakan yang pertama dan terdepan di Indonesia dalam sektor kesehatan. Inisiatif ini melibatkan kolaborasi strategis antara ACT Consulting International (ESQ), Lintasarta, Indosat Ooredoo Hutchison, dan mendapat dukungan teknologi dari perusahaan global NVIDIA.
Baca Juga: Pentingnya Mengenal Diri Sendiri: Menjadi Super Spesialis atau Multitasking
Baca Juga: Kembangkan Talenta Berbasis AI, Kemenag-ESQ Latih Guru BK Madrasah
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta, Ani Rupitawati, menjelaskan bahwa sistem ini dirancang untuk mengukur Job Fit dan Culture Fit pada pegawai Dinas Kesehatan secara lebih menyeluruh dan terukur.
“Proses AI ini sangat memudahkan dan kemudian memberikan gambaran yang lebih detail dan lebih menyeluruh mengenai implementasi budaya kerja pada SDM yang ada di Dinas Kesehatan DKI Jakarta, sehingga kami bisa melakukan tindak lanjut perbaikan terhadap hasil pengukuran Culture Fit," ungkap Ani.
AI Talent Management merupakan terobosan teknologi yang mampu mengidentifikasi Talent Fit (kecenderungan alami seseorang), Job Fit (kesesuaian antara talenta dan kompetensi kerja seperti ijazah dan CV), serta Culture Fit (kecocokan dengan nilai-nilai organisasi). Dengan sistem ini, penilaian SDM tidak hanya berfokus pada hard skill, tetapi juga menyentuh aspek soft skill dan potensi kepemimpinan seseorang.
Kemudian, Pendiri ESQ Corp, Ary Ginanjar Agustian mengungkapkan apresiasinya terhadap langkah progresif yang diambil Pemprov dan Dinkes DKI Jakarta. “Put the right man in the right place adalah kunci keberhasilan.
"Dengan manajemen talenta berbasis AI, penempatan SDM, baik di Smart Posyandu maupun di unit-unit pelayanan kesehatan lainnya, dapat dilakukan dengan lebih cepat, tepat, dan efisien, dengan pendekatan yang memadukan teknologi tinggi dan sentuhan kemanusiaan (high tech & high touch),” jelas Ary Ginanjar dalam keterangan tertulisnya.
Ia menambahkan bahwa konsep dasar dari identifikasi talenta ini sebenarnya telah dikembangkan sejak 25 tahun lalu. Namun, kini melalui transformasi digital dan dukungan teknologi AI, pendekatan tersebut menjadi jauh lebih akurat dan efektif.
“Dengan teknologi ini, kami berharap pada tahun 2045 Indonesia memiliki setidaknya 5 juta talenta digital yang kompeten, yang setiap harinya bekerja dengan prinsip 4E: Enjoy, Ease, Excellent, dan Earn, " tutur Ary Ginanjar.
Menuju Jakarta sebagai Kota Sehat Global
Peluncuran program Smart Posyandu dan AI Talent Management merupakan bagian dari visi besar Jakarta dalam menyongsong usia ke-500 tahun sebagai kota global. Sebagai kota megapolitan yang dinamis, Jakarta harus mampu memimpin inovasi dalam pelayanan publik, termasuk di bidang kesehatan.
Ary Ginanjar menilai langkah ini sebagai bagian dari kepemimpinan visioner yang ditunjukkan oleh Kepala Dinas Kesehatan Ani Rupitawati dan seluruh jajaran Pemprov DKI.
“Kami bangga bisa mendampingi Dinkes DKI Jakarta yang telah berani memanfaatkan teknologi mutakhir untuk meningkatkan kualitas SDM. Ini adalah langkah bersejarah dan strategis dalam membangun budaya kerja berbasis data yang berdampak langsung pada peningkatan layanan kepada masyarakat,” tegasnya.
Sebagaimana dikatakan CEO NVIDIA, Jensen Huang: “You won’t lose your job to AI. You’ll lose your job to someone using AI.” Kalimat ini menjadi pengingat bahwa penguasaan teknologi, bukan sekadar teknologi itu sendiri, adalah kunci sukses di era baru ini.
Sebagai informasi, acara ini turut dihadiri oleh Menteri Kesehatan Republik Indonesia Budi Gunadi Sadikin, Wakil Gubernur DKI Jakarta Rano Karno, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta Ani Rupitawati, serta jajaran pemangku kepentingan dari sektor kesehatan dan teknologi, termasuk tim dari ACT Consulting International yang berada di bawah naungan Ary Ginanjar Agustian.