Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Tanah Air terus mengalami perkembangan positif. Saat ini, UMKM berada dalam tren menanjak, dengan jumlah yang terus bertambah setiap tahun. Hal ini yang kemudian juga berdampak baik terhadap perekonomian Indonesia.
Berdasarkan data Kementerian Koperasi dan UKM, kontribusi UMKM terhadap PDB Nasional pada 2023 mencapai 60,5%. Ini menunjukkan betapa UMKM ada di Indonesia sangat potensial untuk dikembangkan.
Sebagai gambaran, pada Pandemi Covid-19, sektor yang menjadi perhatian besar pemerintah Adalah UMKM. Berdasarkan informasi di situs resmi Kementerian Keuangan, pemulihan UMKM menjadi prioritas pemerintah, lantaran UMKM adalah salah satu pilar penting kebangkitan ekonomi nasional.
UMKM berkontribusi 61,07 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) dan menyerap 97 persen dari total tenaga kerja. Langkah pemerintah dalam mendukung kebangkitan UMKM yakni dengan mengalokasikan sebanyak Rp695,2 triliun dalam program Penanganan Pandemi Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PC-PEN) Tahun 2020.
Tercatat sebanyak Rp112,3 triliun dialokasikan untuk mendukung UMKM. Pada tahun 2021, pemerintah melanjutkan program PEN dan masih menjadikan sektor UMKM sebagai prioritas dengan alokasi Rp 184,43 triliun untuk pemulihan UMKM.
Kemudian, mendorong digitalisasi UMKM. Hingga Januari 2022, sebanyak 17,2 juta UMKM telah terdigitalisasi. Targetnya, 40 juta UMKM akan terdigitalisasi pada tahun ini.
Menteri Koperasi dan UMKM Republik Indonesia, Teten Masduki pun terus mendukung pencapaian tersebut. Sebagai wujud dukungan tersebut, ia terjun mengamati aktivitas UMKM dengan menyempatkan hadir dan mengunjungi gelaran UMKM di SMEsCo. Kunjungan Teten tersebut menjadi momentum penting dalam memperkuat sinergi antara pemerintah dalam mendukung pertumbuhan UMKM.
Salah satunya, dengan mendatangi stand booth pabrik herbal PT. Nathin (Naturafit Thibbunnabawi Internasional).
“Kunjungan ini mencerminkan dukungan pemerintah terhadap pengembangan UMKM dan memperkuat iklim bisnis lokal,” kata Marketing Team Industri PT Nathin, Fajar Santoso.
Lewat kehadiran dan interaksinya dengan para pelaku UMKM, Teten juga membawa pesan positif bagi pengembangan sektor usaha tersebut.
“Tentunya kami bangga menjadi bagian dari perubahan positif dalam ekosistem UMKM di Indonesia. Kami berharap bahwa dukungan yang terjalin akan membawa manfaat yang nyata bagi UMKM serta masyarakat Indonesia secara keseluruhan,” ujarnya.