Menteri Pertanian Kabinet Merah Putih, Andi Amran Sulaiman mengaku optimistis jika Indonesia akan mampu berdiri meski diterpa ancaman kebijakan tarif impor dari pemerintahan Donald Trump.

Menurutnya, sektor pertanian Indonesia sepertiĀ Crude Palm Oil (CPO), akan membuat bangsa ini tidak akan mudah goyah.

"Dengan kebijakan tarif (impor), kita Indonesia kuat, kita punya CPO (minyak kelapa sawit mentah). Kita punya segala macam, (impor) ke Amerika," ujarnya seperti dilansir, Minggu (13/4/2025).

Baca Juga: DPR Pede Prabowo Bisa Negoisasi dengan Trump

Baca Juga: Ekonom Nilai Negosiasi Tarif Trump Langkah yang Tepat

Baca Juga: Kementerian Luar Negeri Tegaskan Indonesia Tolak Usulan Trump Relokasi Warga Gaza Palestina

Terkait rencana kenaikan tarif impor 32 persen, ia menilai kebijakan tersebut bukan hambatan besar. Ia pun mengklaim jika pemerintahan Prabowo Subianto telah menyiapkan langkah-langkah antisipasi untuk merespons tekanan tersebut.

"Ini sangat mudah, kita geser. Gandum kita impor, karena kita tidak bisa produksi. Kita impor dari Amerika kurang lebih 10 juta ton, di sektor pertanian. Itu selesai. Kemudian, kedua adalah kita ekspor CPO (Crude Palm Oil) 1,7 juta ton ke Amerika, dan ke seluruh dunia itu 26 juta ton. Kalau dikatakan ini berkurang, langsung kita jadikan buyer food," jelasnya.

Kemudian, Amran membeberkan strategi pemerintah yakni mempercepat penerapan bahan bakar campuran berbasis minyak sawit.

"Ini ada B40-B50, kita rancang, kita sudah persiapkan semua. Tetapi yang terpenting adalah, setiap tekanan selalu ada celah kita bisa gunakan," ujarnya.

"Jadi, yang menerima tekanan berbahagialah, kenapa? pasti ada peluang di dalamnya. Dan biasanya, kalau ada tekanan, kita semakin kuat," Tambahnya.