Jersey timnas sepak bola Indonesia selalu mencuri perhatian publik. Tak hanya penggemar sepak bola saja, namun semua kalangan. Beberapa bulan lalu, tepatnya pada Senin (18/03/2024), Timnas Indonesia baru saja meluncurkan jersey terbarunya, hasil kerja sama dengan apparel Erspo milik Erigo.
Namun, sayangnya, momen yang ditunggu-tunggu tersebut justru menuai beragam komentar dari warganet. Pasalnya, banyak yang merasa kecewa dengan hasil jersey karya Erspo dan membanding-bandingkannya dengan brand apparel Timnas terdahulu, Mills.
Seperti apa perjalanan brand Mills bersama Timnas Indonesia? Redaksi Olenka telah merangkumnya untukmu, selamat membaca!
Sejarah Brand Mills
Mills merupakan merek perlengkapan olahraga asal Indonesia di bawah naungan PT Mitra Kreasi Garmen Ltd. Brand lokal ini berdiri sejak tahun 2018. Namun, Mills telah berpengalaman lebih dari 20 tahun di industri garmen.
Dengan pengalaman yang mumpuni, CEO Mills, Tjia Kong Hau berkomitmen untuk mengangkat industri garmen nasional menembus kancah pasar global.
Bukan hal yang mudah, untuk menjadi brand berstandar internasional, Mills terus melakukan pendeketan inovatif berdasarkan riset ilmiah dan mengutamakan kolaborasi. Mereka menggandeng para atlet untuk bekerja sama dalam menyediakan 'alat perang' olahraga mereka.
Meski namanya terkenal memproduksi jersey, namun Mills melahirkan produk berbagai perlengkapan olahraga lainnya, seperti sepatu, jaket, sarung tangan kiper, topi, tas, kaus kaki, hingga tumbler.
Mills menyediakan produk untuk wanita maupun pria. Konsumen bisa membeli produk Mills secara online atau offline. Mereka telah memiliki lebih dari 5 toko yang tersebar di Indonesia.
Baca Juga: Mengulik Strategi Sukses Wardah: dari Bisnis Rumahan, Jadi Brand Kosmetik yang Mendunia
Bekerja Sama dengan PSSI
Mills semakin dikenal publik usai resmi menjadi Official Apparel Tim Nasional Indonesia pada awal tahun 2020 dan 2022. Kala itu, di tengah pandemi pada 2020, Mills resmi mengumumkan menjalin kerja sama dengan PSSI untuk memproduksi jersey timnas Indonesia sebagai pengganti Nike.
Pada peluncuran jersey timnas Indonesia yang pertama tersebut, banyak warganet yang memberikan komentar negatif. Mereka mengkritik bahwa desain jersey buatan Mills tidak bagus.
Alih-alih berkecil hati, brand besutan Tjia Kong Hau ini melakukan perbaikan dari kritik yang diberikan warganet. Berbagai masukan dan kritik dari berbagai pihak kemudian dijadikan pembelajaran bagi tim Mills untuk merancang seri kedua jersey timnas Indonesia pada 2022. Hasilnya pun lebih baik, banyak masyarakat yang antusias dengan jersey home dan away yang lebih bagus dari sebelumnya.
Setelah meluncurkan dua seri jersey timnas Indonesia, Mills harus mengakhiri kontrak kerja samanya dengan PSSI. Meski Mills ikut kembali dalam tender apparel timnas pada 2023, sayangnya mereka kalah dengan apparel pendatang baru milik Erigo bernama Erspo.
Baca Juga: Menilik Kesuksesan Bisnis Roti Bakar Eddy yang Melegenda, Sudah Hits Sejak Tahun 70-an!
Kendati demikian, Mills akan terus dikenang karena telah menemani perjalanan kesuksesan Timnas. Bahkan, CEO Mills Tjia Kong Hau merasa bangga pernah menjadi bagian dari perjalanan kebangkitan timnas yang tercipta dalam empat tahun terakhir. Meski merasakan kesulitan di masa Covid-19, Kong Hau menyebut Piala AFF 2020 yang berlangsung pada akhir 2021 menjadi titik balik bagi kemitraan Mills bersama timnas Indonesia.
”Kesadaran jenama Mills mulai terasa exposure (paparan) yang besar ketika timnas menembus final Piala AFF 2020. Secara umum, kami bangga pernah menjadi bagian timnas, apalagi kami adalah jenama lokal pertama yang secara resmi memproduksi jersei untuk timnas,” ucap Kong Hau.
Ambisi Go Internasional
Berpengalaman lebih dari 20 tahun di bidang industri garmen membuat Mills berkomitmen untuk mengangkat industri garmen nasional ke kancah pasar global. Mills tengah menggagas jalan menuju pasar internasional.
Mereka telah menjadi mitra tim Liga Dua Inggris, Tranmere Rovers, sejak 2021 hingga di musim 2023-2024 ini. Keterlibatan Mills itu tidak lepas dari peran Grup Santini, perusahaan asal Indonesia, yang menjadi pemilik saham mayoritas klub tersebut.
Demi ambisi go internasional secara mandiri, sejak awal 2024, Mills mulai membuka pasar untuk produk mereka di Rusia. Hal itu diikuti dengan rencana negosiasi dengan salah satu klub Liga Rusia, permulaan Maret ini, untuk menjadi produsen jersei mereka.
”Kami bakal lebih agresif untuk memperkenalkan produk kami sekaligus menjajakan peluang kerja sama dengan klub-klub luar negeri. Terdekat, kami tengah berkomunikasi dengan klub besar Rusia yang pernah bermain di Liga Champions,” ucap Kong Hau.
Mungkin banyak yang menyayangkan Mills berpisah dengan PSSI dan timnas Indonesia. Kendati demikian, ambisi Mills tidak pernah padam untuk menjadi jenama olahraga identik asal Indonesia di percaturan apparel sepak bola dunia.
Tak berhenti di situ, Milss terus melebarkan sayapnya hingga melakukan ekspor perdana ke Eropa Timur dengan menyuplai sepatu sepak bola dan futsal belum lama ini. Manajer Sales Mills, Tapin mengatakan, ekspor ke Eropa Timur ini bertujuan agar Mills dikenal dan diakui dunia bahwa produk-produknya memiliki kualitas yang sama dengan brand-brand global lainnya.
"Kami sangat bersyukur dalam proses perjalanan brand Mills ini bisa mencapai tahap ekspor ke luar negri, semoga ekspor perdana ke Eropa Timur ini berjalan lancar dan barang Mills produk dari Indonesia bisa laris manis di sana, agar ke depannya makin meningkat volume export Indonesia," terangnya.
Daftar klub bola dan futsal yang jalin kerja sama
Untuk diketahui, Mills tidak hanya menjadi apparel resmi timnas Indonesia. Ada beberapa klub sepak bola dan futsal di Indonesia yang juga pernah menggandeng Mills sebagai apparel resmi, yaitu:
- Bhayangkara 2021, 2022, dan 2023
- Persita 2022 dan 2023
- Sulut United 2021 dan 2022
- Dewa United 2021 dan 2022
- PSG Pati 2021
- Bali United 2021
- Cosmo JNE
- Fafage Banua