Untuk kaum hawa, tentu sudah tak asing lagi dengan produk Wardah Cosmetics di pusat-pusat perbelanjaan. Brand skincare dan kosmetik halal dari ParagonCorp ini jadi salah satu nama yang menonjol sebagai ikon brand kecantikan Indonesia.

Sebagai salah satu merek lokal, Wardah berhasil mencapai tingkat ketenaran yang mengesankan, baik di dalam negeri maupun pasar global. Lantas, kira-kira apa ya yang membuat strategi marketing Wardah ini sukses? Yuk, kita bahas!

Awal Mula Berdirinya Wardah

Pendiri Wardah, Nurhayati Subakat, memiliki perjalanan yang penuh perjuangan untuk menjadikan merek ini besar. Pada awal mula pendirian bisnis, Nurhayati memulai usahanya dengan memproduksi shampo merk Putri.

Berkat usaha shampo tersebut, Nurhayati berhasil mendirikan sebuah perusahaan yang diberi nama PT. Pusaka Tradisi Ibu. Sayangnya setelah 5 tahun bisnisnya berkembang, Nurhayati diterpa cobaan yakni pabrik miliknya habis dilalap si jago merah. Terbakarnya pabrik tersebut membuat kerugian besar bagi bisnisnya.

Namun, dengan tekad yang kuat, Nurhayati berhasil bangkit kembali dan memulai kembali bisnisnya dari nol hingga akhirnya pada tahun 1995, ia kembali mengeluarkan produk skincare yang diberi nama Wardah.

Pemberian nama Wardah sendiri memiliki arti bunga mawar, bunga mawar ini juga dipilih karena Nurhayati ingin membuka usaha yang bernuansa islami. 

Brand Positioning yang Kuat

Brand kosmetik Wardah sangat kuat memposisikan diri sebagai kosmetik halal. Pada tahun 1997, mereka meraih sertifikat halal pertama kali dari MUI (Majelis Ulama Indonesia). Langkah ini pun disambut baik masyarakat Indonesia yang mayoritas muslim.

Pada tahun 1999, World Halal Council mengakui Wardah sebagai pelopor kosmetik halal di Indonesia. Pada tahun 2015, Wardah bahkan masuk dalam daftar “Global Fastest Growing Brand 2014-2015.”

Dengan konsep ini, Wardah berkembang pesat. Brand positioning itu pun tetap bertahan hingga saat ini.

Pemasaran Awal Produk Wardah Dilakukan dari Pintu ke Pintu

Wardah awalnya dipasarkan ke pesantren dan dijual dari pintu ke pintu hingga MLM. Tahun 2009, kemudian Wardah melakukan re-branding besar-besaran hingga penjualannya naik terus bahkan mencapai 100%. Brand ini juga mampu menguasai pasar nasional bahkan hingga ke Malaysia.

Baca Juga: Loker Jadi Incaran Job Seeker, Gimana Ya Cara Perusahaan Paragon Mengelola Para Karyawan?