Program pelatihan Petani Milenial 2024 yang digaungkan oleh Kementerian Pertanian (Kementan) beberapa waktu menuai sorotan publik. Pasalnya, sejak program ini digagas, pertanyaan mengenai berapa gaji petani milenial kerap muncul.

Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman, pun mengatakan, petani milenial yang terjun di sektor pertanian dapat menjadi harapan baru bagi sektor ini, lantaran bisa mengantongi pendapatan hingga Rp10 juta per bulan. 

Selain meraup cuan, lanjut Amran, petani milenial juga menggunakan mesin pertanian berteknologi tinggi yang dihibahkan. Berbekal dua hal ini, Kementan pun optimistis dapat menarik generasi milenial dan generasi Z untuk terjun di sektor pertanian.

Amran mengungkapkan, program Petani Milenial ini juga dibahas langsung oleh Presiden RI, Prabowo Subianto. Salah satunya, ketika sang Kepala Negara mengumpulkan para anak buahnya di Akademi Militer Magelang beberapa waktu lalu.

Lantas, seperti apa detail program Petani Milenial 2024 ini? Terkait hal itu, Olenka pun akan mengulasnya secara rinci, sebagaimana dilansir dari berbagai sumber, Senin (25/11/2025).

Apa Itu Program Petani Milenial?

Program Petani Milenial adalah program yang digagas oleh Kementan untuk mengatasi penurunan jumlah generasi petani muda, sekaligus memperbaiki wirausaha tani di Indonesia. Program ini bertujuan untuk menarik generasi muda agar mau terlibat dalam sektor pertanian.

Program ini menargetkan mahasiswa dan pemuda berusia antara 19 hingga 39 tahun yang memiliki minat dan kemampuan di bidang pertanian, dan diharapkan dapat mengatasi kesenjangan generasi dan kurangnya minat generasi muda terhadap pertanian. 

Dengan melibatkan generasi milenial yang terampil dan berteknologi tinggi, sektor pertanian Indonesia juga diharapkan dapat meningkatkan produktivitas, efisiensi, dan keberlanjutan.

Dikutip dari laman tirto.id, berdasarkan hasil Sensus Pertanian 2023 Tahap I, selama sepuluh tahun terakhir, jumlah petani Indonesia mengalami penurunan sebanyak 7,42 persen, dari 31,70 juta orang pada 2013 menjadi 29,34 juta orang pada 2023.

Fakta lain menyebutkan bahwa profil petani didominasi oleh petani yang berusia tua. Sebanyak 42 persen petani Indonesia merupakan generasi X, yang berusia 43–58 tahun. Jumlah petani berusia 55–64 tahun mengalami peningkatan 3,29 persen dan petani berusia di atas 65 tahun meningkat 3,4 persen dalam sepuluh tahun terakhir.

Bertolak belakang dengan fakta di atas, jumlah petani milenial (usia 27–42 tahun) justru cenderung mengalami penurunan. Dalam sepuluh tahun terakhir, proporsi petani berusia 25–34 tahun turun sebanyak 1,73 persen menjadi 10,24 persen, dan proporsi petani berusia 35–44 tahun turun sebanyak 4,34 persen menjadi 22,0 persen.

Hal ini mencerminkan rendahnya minat generasi muda untuk menggantikan peran petani, yang dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk kurangnya daya tarik sektor pertanian bagi kalangan muda. 

Untuk mengatasi hal ini, Kementan pun akhirnya menggagas Program Petani Milenial 2024 dengan menjanjikan gaji yang fantastis, yakni sebesar Rp 10 juta setiap bulannya.

Adapun, Amran Sulaiman mengatakan, gaji bulanan sebesar Rp 10 juta yang disebut jauh lebih tinggi dari upah rata-rata pegawai di Indonesia ini akan diberikan kepada peserta yang memenuhi syarat.

Amran juga mengklaim, sebanyak 3.000 orang telah ikut dalam program Petani Milenial tersebut. 20.000 orang lainnya sudah mendaftar.

"Ada sumber daya alam melimpah, ada teknologi buatan anak bangsa, kalau mereka terlibat, itu dapat Rp 10 juta minimal per orang per bulan. Kalau jadi pegawai, (penghasilan) Rp 2 juta, 3 juta. Artinya, menarik kan?,” kata Amran.

Terlebih, Amran juga mengatakan, bagi mereka yang serius dan berkomitmen, potensi gaji bisa meningkat hingga Rp20 juta hingga Rp30 juta per bulan. 

“Tanpa 2 hal ini (pendapatan yang tinggi), itu (milenial) tidak mungkin mau turun ke lapangan,” ungkapnya.

Baca Juga: Penghapusan Kredit Macet Jangkau 600.000 UMKM, Petani, dan Nelayan