Konsep 'mencintai diri sendiri' atau self love sedang menjadi tren saat ini, dan semakin banyak orang yang menerima kenyataan bahwa mereka layak mendapatkan cinta, tidak hanya dari orang lain, tetapi juga dari diri mereka sendiri.

Dan sejujurnya, sudah saatnya bagi kita untuk berhenti mencari validasi dari orang lain, dan mencintai diri sendiri apa adanya.

Jadi, untuk mendefinisikan self love, dan mematahkan stereotip di sekitarnya, Damini Grover, seorang psikolog konseling dan motivator, telah menulis buku bertajuk ‘Time to Come Home'.

Buku ini bercita tentang mencintai diri sendiri, tidak hanya yang diiklankan dalam video atau oleh para influencer, tetapi juga yang meminta orang untuk menggali jauh ke dalam diri mereka sendiri dan mencari jawaban yang akan menenangkan pikiran mereka, dan membantu mereka menerima diri mereka sendiri.

Ada beberapa bab tentang menemukan cinta diri, kesalahpahaman tentang cinta diri, apa yang benar-benar menghentikan orang untuk mencintai diri sendiri, cara untuk kembali kepada batin yang terluka, dan juga memiliki cerita (baik pribadi maupun profesional) yang memberikan pelajaran yang bermanfaat tentang cinta diri.

Salah satu bagian terbaik dari buku ini adalah tidak hanya membahas tentang cara mengembangkan cinta diri, tetapi juga tentang kemungkinan hambatan dalam cara mencintai diri sendiri.

Baca Juga: 5 Pelajaran Hidup Terbaik Menurut Robin Sharma, Motivator dan Penulis Buku Terkemuka Dunia

Sering kali kita melihat bahwa orang mencari validasi eksternal untuk kehidupan dan pekerjaan mereka karena mereka mengalami masa kecil yang traumatis, atau karena hubungan yang tidak memuaskan, dan sejenisnya.

Dan terkadang, sangat penting untuk melihat kembali pengalaman dan kenangan ini, menerimanya, dan kemudian akhirnya mengabaikannya selamanya. Dan terkadang, di sinilah self love dimulai.

Bagian lain yang tidak klise dari buku ini adalah bagaimana penulis meminta orang untuk 'menyapa pikiran mereka', membantu mereka menjadi lebih sadar diri, dan membimbing mereka melalui bagian ini juga.

Karena ketika kita mulai memahami asal pikiran negatif dan positif, akan lebih mudah untuk menggali lebih dalam dan memulai upaya perubahan diri dan mencintai diri sendiri.

Tulisan sang penulis sangat jelas, langsung, dan relevan, sehingga memudahkan pembaca untuk memahami materinya. Damini menekankan pentingnya mengambil alih kendali atas hidup dan pilihan sendiri, yang memberdayakan pembaca untuk mendapatkan kembali kendali atas masa depan mereka.

Secara keseluruhan, buku ’Time to Come Home' membantu kita belajar mencintai diri sendiri. Buku ini membahas tentang mengapa kita berjuang dengan mencintai diri sendiri dan cara mengatasinya, serta cara mengenali harga diri, mengendalikan kebahagiaan, dan melepaskan keraguan diri.

Tartarik membacanya, Growthmates?

Baca Juga: 3 Rekomendasi Buku untuk Pebisnis Pemula Menurut Tjokro Wimantara