Growthmates, kata milenial kian tak asing beberapa tahun terakhir. Generasi satu ini menjadi sorotan masyarakat Indonesia karena menjadi generasi yang serba dimanjakan dengan teknologi.
Namun, banyak yang beranggapan bahwa orang-orang masuk dalam generasi milenial akan membawa perubahan besar dalam hidup. Bisa dengan sektor pemerintahan, bisnis, akademisi dan lainnya.
Menurut Wikipedia, karakteristik milenial sendiri berbeda-beda berdasarkan wilayah dan kondisi sosial-ekonomi. Namun, generasi ini umumnya ditandai oleh peningkatan penggunaan dan keakraban dengan komunikasi, media, dan teknologi digital.
Istilah Milenial
Istilah generasi milenial sendiri ditemukan oleh seorang peneliti ahli demografis sekaligus pakar sejarah dan penulis Amerika bernama William Strauss dan Neil Howe dalam beberapa bukunya. Generasi ini juga dikenal dengan sebutan generasi Y yang lahir antara tahun 1980 hingga 2000.
Millennial generation atau generasi Y juga akrab disebut generation me atau echo boomers. Secara harfiah, memang tidak ada demografi khusus dalam menentukan kelompok generasi yang satu ini.
Mereka yang masuk dalam generasi ini tumbuh ketika teknologi sedang berkembang. Kehidupan para milenial sangat berkaitan dengan teknologi dan membuat mereka relatif sulit teralih dari teknologi, khususnya gawai.
Bisa dikatakan, generasi milenial melewati transisi antara didikan orang tua yang menganut didikan lama dan ketika ilmu parenting berkembang pesat.
Milenial telah melewati masa-masa didikan khas generasi X yang lebih tradisional yang didapat dari orang tua mereka. Masa transisi inilah yang menjadikan milenial spesial, karena mereka mengerti fundamental generasi X yang mengedepankan kemandirian dan kerja keras karena di masa lalu hidup cukup sulit.
Gak cuma itu, mereka pun mengalami transisi dari awal perkembangan teknologi dari masa ke masa, di mana teknologi semakin marak di masyarakat. Bisa dikatakan, milenial benar-benar merasakan hal tersebut dan mereka mengikuti zaman.
Alhasil, mereka pun memiliki kemampuan untuk memahami teknologi yang saat ini sedang berkembang pesat, sehingga terciptanya keseimbangan dalam menyambut hal-hal baru yang muncul di dunia.
Lantas, apa saja kelebihan-kelebihan yang dimiliki generasi milenial ini?
Baca Juga: Mengupas Kelemahan Milenial: Generasi Keras Kepala yang Kecanduan Internet
Kelebihan Generasi Milenial
Meskipun digadang-gadang sebagai generasi produktif yang menguasai teknologi, generasi milenial memiliki kelebihan dan kekurangan.
Menyoal kekurangannya sendiri, generasi ini kerap dianggap keras kepala dan tak konsisten. Generasi milenial juga dianggap ogah terhadap proses panjang yang melelahkan untuk sampai pada titik kesuksesan, generasi ini dianggap sukar untuk diajak bekerja keras.
Namun, di balik segala kekurangannya, generasi milenial dianggap banyak kelebihannya. Dan, berikut beberapa kelebihan generasi milenial yang Olenka rangkum dari berbagai sumber, Senin (16/9/2024).
1. Melek Teknologi
Bukan rahasia lagi bila generasi milenial memiliki ketertarikan besar pada perkembangan teknologi. Ketertarikan inilah yang mendorong mereka untuk mau belajar menggunakan teknologi tersebut. Sehingga mereka tidak mengalami ketertinggalan teknologi yang kerap menjadi penyakit generasi yang lebih senior.
Para milenial juga generasi yang sangat pandai menggunakan media sosial dan juga memanfaatkannya. Instagram dan Youtube adalah media sosial yang sering digunakan di zaman sekarang, generasi ini dapat memanfaatkan dua media sosial ini sebagai mata pencaharian baru.
2. Mampu Bersaing dan Berinovasi
Di tengah kecanggihan teknologi yang berkembang, generasi milenial tumbuh dengan sangat terbuka sehingga mampu melakukan beberapa pekerjaan sekaligus dengan tetap kondusif. Generasi ini juga mampu menciptakan inovasi dan bersaing dengan pasar yang lebih luas.
3. Tingkat pendidikan yang lebih tinggi
Dibandingkan dengan generasi sebelumnya, generasi milenial adalah generasi yang paling terdidik dalam sejarah. Mereka kerap mengejar jenjang pendidikan yang lebih tinggi dan lebih tinggi lagi hanya untuk mempersiapkan generasi mendatang menjadi lebih baik dan menciptakan efek berantai yang akan bertahan lama di masa depan.
4. Multitasking
Dikarenakan kebiasaan dalam keseharian dan kebutuhan, generasi milenial adalah generasi yang dituntut untuk menguasai beberapa keahlian sekaligus dalam sebuah pekerjaan.
Hal ini sebenarnya bukan masalah besar bagi generasi milenial, mengingat hal tersebut tidak jauh berbeda dari apa yang mereka pelajari selama di pendidikan dan dalam pergaulan sehari-hari.
5. Mandiri dan Mampu Berpikir Kritis
Bagi milenial, pengembangan diri adalah hal yang lebih penting dibandingkan dengan kepuasan bekerja. Bahkan generasi ini tidak mau memperbaiki kesalahannya dan lebih memilih untuk mengembangkan kelebihan yang dimilikinya. Gak cuma itu, milenial lebih mudah beradaptasi dengan perubahan dan lebih terbuka terhadap ide-ide baru.
6. Tidak hanya peduli soal uang
Bekerja karena uang bukan hal yang menjadi motivasi utama generasi milenial. Mereka justru lebih mengutamakan pengalaman.
Generasi milenial cenderung akan mengambil kesempatan pekerjaan yang bisa memberikan dampak positif kepada lingkungan sekitar. Passion seperti inilah yang dikejar oleh mereka.
7. Menghargai keseimbangan antara kehidupan kerja dan pribadi
Milenial punya kecenderungan tidak ingin menghabiskan seluruh waktu mereka untuk bekerja, namun mereka ingin memiliki waktu untuk keluarga, teman, dan hobi.
8. Gak pernah ragu dalam berpendapat
Kebebasan berpendapat kerap dimanfaatkan benar oleh milenial, mereka seolah tak ragu mengemukakan pendapat dan ide-ide brilian yang ada di kepala mereka. Mereka juga tak ragu menyanggah orang yang kedudukannya lebih tinggi atau lebih tua jika mereka menganggap pendapatnya kurang tepat.
9. Memiliki Toleransi Lebih Tinggi
milenial sangat suka bertemu orang baru, mempelajari hal baru dan berdiskusi dengan orang yang baru ditemuinya, sehingga masalah etnis atau agama sudah gak dipedulikan oleh mereka.
Bagi mereka, yang terpenting adalah ilmu dan pertemanan yang didapat entah apapun suku dan agamanya. Ini akan membuat bangsa Indonesia lebih solid karena suku dan agama di Indonesia yang bervariasi.
10. Rasa Ingin Tahu Tinggi
Milenial yang suka bergumul dengan teknologi, tanpa disadari juga mengembangkan keingintahuannya. Rasa ingin tahu yang tinggi ini membuat mereka mau belajar hal-hal baru dan cenderung berani menghadapi tantangan atau masalah demi memuaskan rasa ingin tahunya.
11. Suka Bekerja dalam Tim
Generasi milenial mungkin dianggap terlalu sering nongkrong dengan teman-temannya. Namun, alih-alih melihatnya dari sudut pandang negatif, kecenderungan milenial berkumpul dengan teman sebayanya ini menciptakan budaya baru, yaitu suka bekerja sama dalam tim.
Meskipun terlihat biasa saja, nyatanya kemampuan bekerja dalam tim memberikan tantangan tersendiri.
12. Berpikir optimistis
Generasi ini sering dianggap pesimis oleh generasi sebelumnya. Ternyata faktanya, generasi milenial sangat optimis terhadap sesuatu, seperti melakukan pekerjaan, mengelola uang, mencapai mimpi dengan kerja keras, dan telah menyusun masa depan yang berjangka panjang.
13. Berjiwa Wirausaha
Milenial lebih tertarik membangun bisnis sendiri dibandingkan generasi sebelumnya. Faktor-faktor seperti akses informasi yang mudah, platform digital yang mendukung, dan budaya kerja yang fleksibel mendorong semangat kewirausahaan di kalangan milenial. Contohnya, banyak milenial yang memulai bisnis online mereka sendiri dengan modal yang relatif kecil.
Baca Juga: Pasar Properti Indonesia Tetap Tangguh di Q1 2024, Didominasi Generasi Milenial