Indonesia Millennial and Gen Z Report 2025 resmi diluncurkan pada pembukaan Indonesia Millennial & Gen-Z Summit 2024, yang diselenggarakan di The Tribrata, Jakarta, pada 22 Oktober 2024 lalu.

Laporan ini, hasil kerja IDN Research Institute dengan dukungan riset kuantitatif dari Populix, memberikan analisis mendalam tentang perilaku, nilai, dan aspirasi generasi Millennial dan Gen Z di Indonesia.

Dengan menyajikan wawasan yang komprehensif tentang kontribusi mereka terhadap perubahan sosial, politik, dan ekonomi, laporan ini menjadi panduan strategis bagi bisnis, pembuat kebijakan, akademisi, dan masyarakat umum untuk memahami dinamika generasi yang menjadi pilar penting pembangunan bangsa.

Generasi Millennial (28–43 tahun) dan Gen Z (12–27 tahun) merupakan kekuatan utama di balik transformasi Indonesia saat ini. Mereka tidak hanya beradaptasi dengan perubahan, tetapi juga memimpin berbagai inisiatif untuk menciptakan masa depan yang lebih baik.

Laporan ini menyoroti peran sentral kedua generasi dalam berbagai sektor penting seperti ekonomi, pendidikan, kesehatan mental, serta partisipasi politik dan sosial. Dengan fokus pada keberlanjutan, inklusivitas, dan kesetaraan, visi mereka untuk masa depan Indonesia berakar kuat pada nilai-nilai tersebut.

Dalam pernyataannya, William Utomo, Chief Operating Officer IDN, menegaskan bahwa generasi Millennial dan Gen Z bukan hanya pengamat, melainkan agen perubahan aktif.

Baca Juga: Perspektif Najwa Shihab soal Definisi Kekayaan Bagi Generasi Millenial dan Gen Z: Bukan Sebatas Jumlah Rekening

"Generasi ini tidak hanya beradaptasi dengan perubahan, tetapi menjadi penggerak utama dalam masyarakat. Kami berharap laporan ini dapat memberikan wawasan yang mendalam tentang tantangan dan peluang yang mereka hadapi, serta bagaimana semua pemangku kepentingan dapat berkolaborasi untuk mendukung aspirasi mereka,” ujarnya. 

Laporan ini terdiri dari tujuh bab utama yang membahas berbagai aspek kehidupan generasi muda, seperti Family and Values, Personal Finance, Education and Careers, Mental Health and Wellbeing, Media Consumption, Entertainment and Hobbies, serta Politics and Social Engagement.

Setiap bab menggambarkan bagaimana generasi ini terus menyeimbangkan kehidupan profesional dan pribadi, dengan semakin tingginya kesadaran akan kesehatan mental dan keterlibatan dalam isu-isu sosial.

Laporan ini juga memperkenalkan Generasi Alpha, anak-anak yang lahir sejak 2010, yang diperkirakan akan memiliki dampak besar pada masa depan Indonesia. Generasi Alpha tumbuh dalam lingkungan digital, dan laporan ini memberikan wawasan awal tentang bagaimana mereka akan mempengaruhi sektor teknologi, pendidikan, dan keberlanjutan.

Kania Aisha Pasaman dari IDN Research Institute menambahkan, memahami Generasi Alpha sejak dini penting bagi pemangku kepentingan untuk merancang strategi jangka panjang.

“Kami berharap laporan ini menjadi panduan strategis untuk pelaku bisnis dan pembuat kebijakan,” tutur Kania.

Laporan ini didukung oleh data dari 1.500 responden di 12 kota besar, termasuk Jakarta, Surabaya, dan Bandung. Penelitian dilakukan antara Mei hingga Agustus 2024, dengan pendekatan kuantitatif dan kualitatif. Temuan ini memberikan gambaran mendalam tentang keadaan generasi muda Indonesia saat ini.

Baca Juga: Kenali Kelemahan Generasi Alpha, Mulai dari Egois hingga Maunya Serba Cepat Aja!