Acara "Gen Z: Prove the Critics Wrong" yang diadakan oleh ID COMM menyoroti kesiapan Generasi Z dalam menghadapi tantangan era digital. Dengan tujuan memperkuat pemahaman positif tentang Gen Z, acara ini diharapkan mendorong kolaborasi antar generasi untuk menciptakan perubahan konstruktif dalam masyarakat.

Dr. H. Muhammad Saifullah, M.Si, Dekan Universitas Prof. Dr. Moestopo, dalam kuliah umum yang disampaikannya, menekankan pentingnya perkembangan digital bagi generasi ini. Ia menyatakan bahwa kuliah umum ini adalah bagian dari kampanye sosial Fakultas Ilmu Komunikasi (FIKOM) untuk masyarakat, dan menyoroti bagaimana media digital telah mengubah semua aspek kehidupan, termasuk dalam bidang pendidikan.

"Banyak teori yang sebelumnya dianggap relevan kini menjadi tidak aplikatif," ujarnya seperti yang dikutip Olenka pada Kamis (26/09/2024).

Transformasi program studi ini mencakup perubahan konsentrasi dari Public Relations ke Digital Public Relations, Jurnalistik menjadi Online Media and Digital Journalism, serta Advertising ke Digital Advertising. Ini semua mencerminkan adaptasi pendidikan terhadap tuntutan zaman.

Baca Juga: Mengenal Kekurangan Gen Z: Generasi FOMO Melek Teknologi yang Buta Literasi Keuangan

Mengenai stereotip negatif yang sering melekat pada Generasi Z, Dr. Saifullah menegaskan bahwa generasi ini justru memiliki pemahaman dan keterampilan digital yang jauh lebih baik dibandingkan generasi sebelumnya. Ia mengungkapkan bahwa Gen Z jauh lebih multitalent, multitasking, dan lebih nyaman dengan media digital dibandingkan milenial, apalagi generasi X. Pernyataan ini menunjukkan betapa pentingnya mengubah pandangan negatif terhadap generasi ini.

"Saya percaya bahwa generasi Z memiliki keunikan dan nilai lebih," jelas Tyas Sastradipradja, Associate Director ID COMM, menyoroti potensi unik Generasi Z sebagai generasi yang tumbuh di era digital dengan kepedulian sosial. 

Lanjutnya, ia menggarisbawahi pentingnya membangun personal branding yang kuat, terutama di tengah persaingan yang ketat.

Diskusi juga melibatkan Maya Sita Darliana, General Manager People Experience di Human Initiative, yang menyatakan bahwa stigma negatif terhadap Generasi Z sering kali berasal dari kesalahpahaman.

Baca Juga: Sering Dibilang Lemah, Yuk Mengenal Kelebihan Generasi Alpha!

"Otak kita tidak bisa membedakan mana informasi yang benar dan mana yang salah," ujarnya, menekankan perlunya informasi positif untuk membangun persepsi yang lebih seimbang.

Maya juga menyoroti bahwa meski generasi ini menghadapi kendala, seperti ketahanan mental yang perlu ditingkatkan, semangat dan etos kerja mereka patut dihargai.

"Di NGO tempat saya bekerja, mereka sering berada di garis depan dalam penanganan bencana," tambahnya.

Acara ini menjadi wadah penting bagi Generasi Z untuk menyampaikan pandangan dan membuktikan bahwa mereka memiliki potensi besar untuk berkontribusi dalam dunia profesional. Dalam upaya mengubah stigma negatif dan menunjukkan keunggulan mereka, Generasi Z diharapkan dapat mengambil peran aktif dalam menciptakan dampak positif di era digital.