Kalimantan, pulau yang kaya akan sumber daya alam, telah menjadi rumah bisnis bagi sejumlah konglomerat yang memimpin industri besar di Indonesia. Salah satu sektor yang menjadi pusat bisnis bagi konglomerat adalah bisnis perkebunan kelapa sawit serta pertambangan batu bara.
Kelapa sawit dan batu bara merupakan salah satu sektor penting yang mendominasi perekonomian Kalimantan. Sebagai komoditas ekspor utama Indonesia, minyak kelapa sawit dan batu bara menjadi sumber pendapatan yang sangat besar bagi negara.
Beberapa keluarga konglomerat asal Kalimantan terkenal berpengaruh dalam sektor pertambangan, perkebunan, energi, hingga properti yang menjamur di kawasan Kalimantan.
Baca Juga: Daftar 10 Keluarga Konglomerat Indonesia: Raja Bisnis yang Menguasai Ekonomi Tanah Air
Berikut ini deretan keluarga konglomerat asal Kalimantan yang telah Olenka rangkum dari beberapa sumber, pada Selasa (21/01/2025) yang memiliki peran besar dalam perekonomian Indonesia.
1. Keluarga Prajogo Pangestu
Prajogo Pangestu merupakan salah satu konglomerat terbesar yang berasal dari Kalimantan, dengan kekayaan yang berasal dari sektor energi, perkebunan, dan industri kimia.
Prajogo adalah pemilik utama Barito Pacific Group, sebuah perusahaan besar yang terlibat dalam berbagai sektor, seperti energi, petrokimia, dan infrastruktur. Barito Pacific memiliki anak perusahaan yang bergerak di sektor energi terbarukan, terutama dalam pembangkit listrik dan pengelolaan sumber daya alam.
Baca Juga: Menilik Kisah Sukses Prajogo Pangestu, Orang Terkaya Nomor Satu di Indonesia
Pada 2024, menurut Forbes, ia berada di urutan ke-32 dalam daftar orang terkaya Indonesia, saat ini tercatat memiliki harta kekayaan sebesar menjadi 32,5 miliar dollar AS atau Rp 518 triliun. Kehadiran Barito Pacific dengan mengelola kelapa sawit menjadi sektor bisnis paling mumpuni yang dikelola olehnya.
Prajogo Pangestu dikenal memiliki jaringan bisnis yang luas, baik di dalam negeri maupun di luar negeri, dania terus mengembangkan kekayaannya melalui investasi strategis di berbagai sektor.
2. Keluarga Haji Isam
Haji Isam, atau yang lebih dikenal sebagai Andi Syamsuddin Arsyad, adalah konglomerat asal Kalimantan yang dikenal luas sebagai salah satu pengusaha sukses di bidang pertambangan batu bara.
Haji Isam, memiliki PT Jhonlin Group, sebuah konglomerat yang memiliki sejumlah perusahaan besar di berbagai sektor industri. Keberhasilannya dalam mengembangkan bisnis menjadikannya salah satu tokoh penting di dunia usaha Indonesia.
Baca Juga: Mengintip Bisnis Haji Isam di Tanah Papua
Melalui PT Jhonlin Group, Haji Isam melebarkan sayapnya di sektor energi, transportasi, dan agribisnis, dengan sejumlah anak perusahaan yang terkemuka di Indonesia. Haji Isam juga dikenal aktif di sektor infrastruktur dan properti, serta memiliki sejumlah usaha yang berhubungan dengan energi. Selain itu, keluarga Isam memiliki koneksi bisnis yang kuat di Kalimantan, yang mendukung perkembangan sektor-sektor strategis di wilayah tersebut.
Selain dirinya yang memegang kendali perusahaan, sang anak juga mengambil alih perusahaannya di sektor kelapa sawit itu, yaitu Jhony Saputra dan Liana Saputri berhasil mencuri perhatian publik karena kekayaan tajir melintir mereka di usia muda. Jhony yang masih berusia 23 tahun telah diberi kepercayaan menduduki posisi Komisaris Utama di PT Jhonlin Agro Raya Tbk (JARR).
3. Keluarga Abdul Rasyid
Abdul Rasyid adalah pengusaha sukses asal Kalimantan yang dikenal berperan besar dalam industri perkebunan kelapa sawit, batu bara, dan energi. Ia adalah pemilik Citra Borneo Indah (CBI) Group merupakan salah satu perusahaan yang bergerak dibidang perkebunan kelapa sawit dan pengolahannya. Lokasi perusahaan berada di Kalimantan tengah dengan area atau wilayah perkebunan di Kotawaringin Barat, Lamandau, dan Seruyan.
Baca Juga: Daftar 5 Konglomerat Pemilik Bisnis Pembangkit Listrik di Tanah Air, Siapa Saja?
Kekayaan mantan raja kayu itu kini terutama terletak pada perusahaan perkebunan kelapa sawit terdaftar Sawit Sumbermas Sarana. Abdul Rasyid juga tercatat sebagai 50 orang terkaya di Indonesia pada tahun 2018 menurut Forbes, dengan kekayaannya yang sebagian besar berasal dari bisnis sumber daya alam di Kalimantan.
Keluarga Abdul Rasyid memiliki banyak konsesi lahan di Kalimantan, baik untuk perkebunan kelapa sawit maupun untuk pengelolaan tambang batu bara. Mereka juga dikenal memiliki proyek-proyek besar yang berfokus pada pengelolaan sumber daya alam secara berkelanjutan.
4. Keluarga Hasnuryadi Sulaiman
Hasnuryadi Sulaiman adalah salah satu pengusaha sukses asal Kalimantan yang dikenal luas karena keberhasilannya di sektor perkebunan kelapa sawit dan energi. Hasnuryadi yang merupakan anggota DPR-RI dari Kalimantan Selatan, bersama anggota keluarga Haji Leman lain juga memiliki perusahaan pelayaran yang telah diperdagangkan publik sejak tahun lalu yakni Hasnur Internasional Shipping (HAIS).
Baca Juga: 6 Konglomerat Indonesia Pemilik Bisnis Minyak Goreng
Hasnuryadi Sulaiman sangat berfokus pada pengembangan bisnis yang ramah lingkungan dan berkelanjutan, terutama di sektor agribisnis. Keluarga Hasnuryadi juga dikenal memiliki jaringan bisnis yang kuat di Kalimantan, dan terus memperluas portofolio mereka dalam sektor-sektor strategis lainnya. HAIS saat ini memiliki dan mengoperasikan 12 set kapal tunda dan tongkang dengan kapasitas angkut bervariasi mulai dari 7.500-10.000 ton.
Tahun 2019 HIS mencapai total pengangkutan sebesar 6,8 juta MT kargo batu bara. Kegiatan usaha Hasnur Group yang dimulai dari angkutan sungai, galangan kapal, dan sektor kehutanan terus tumbuh dan berkembang ke berbagai sektor usaha antara lain pertambangan batu bara, jalan dan terminal khusus batu bara, dan agribisnis.
5. Keluarga Haji Ijai
Haji Ijai merupakan orang Kalimantan Selatan yang menjalankan bisnis PT Batu Gunung Mulia. Kabarnya, perusahaan tersebut bisa menghasilkan 2 ton batu bara per tahun. Haji Ijai sendiri merupakan orang Kalimantan Selatan yang menjalankan bisnis PT Batu Gunung Mulia yang bergerak di bidang pertambangan.
Pada tahun 2013, Haji Ijai mendirikan PT Binuang Mitra Bersama, sebuah perusahaan yang terdaftar di Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Indonesia. Perusahaan ini memiliki area tambang yang luas, yaitu 300 hektare, dan mempekerjakan sekitar 1.000 orang.
Tidak hanya memiliki izin pertambangan, Haji Ijai juga memperoleh izin trading, yang memungkinkan perusahaannya untuk terlibat dalam jual-beli batu bara. Keberhasilan bisnisnya ini tercermin dalam gaya hidup yang mewah, di mana kabarnya, Haji Ijai dan keluarganya tinggal di sebuah rumah yang dilengkapi dengan helipad pribadi, sebuah simbol kekayaan dan keberhasilan bisnis yang telah diraih.
Keluarga-keluarga konglomerat di Kalimantan telah membangun kekayaan yang signifikan melalui pengelolaan sumber daya alam yang melimpah. Mereka bukan hanya berperan sebagai pengusaha besar, tetapi juga menjadi pemain utama dalam perekonomian Indonesia, terutama di sektor energi dan pertambangan, sehingga dampak sumber daya alam hingga pendapatan yang ada di Kalimantan cukup berpengaruh dengan adanya keluarga konglomerat ini.