Salah satu tokoh kunci dalam bisnis Bluebird saat ini adalah Sigit Djokosoetono. Dia merupakan cucu dari sang pendiri taksi biru, Mutiara Siti Fatimah Djokosoetono atau biasa dipanggil Bu Djoko. Saat ini, Sigit menduduki jabatan sebagai Wakil Direktur Utama PT Blue Bird Tbk sekaligus Komisaris Bluebird Group Holding.

Sosoknya sempat menggemparkan publik pada 2023 silam karena turun langsung melayani pelanggan menjadi sopir taksi armadanya. Saat itu, dia menduduki jabatan sebagai Direktur Utama PT Blue Bird Tbk (BIRD).

Baca Juga: Peran Trah Djokosoetono dalam Bisnis Bluebird Group

Profil Sigit Djokosoetono

Pria kelahiran 15 April 1971 ini bernama lengkap Sigit Priawan Djokosoetono. Dia merupakan anak kedua dari empat bersaudara yang kesemuanya laki-laki. Ayahnya, Chandra Suharto, merupakan anak kedua dari Bu Djoko dan tercatat sebagai Co-Founder Bluebird Group. Sementara itu, kakak laki-laki Sigit ialah Kresna Priawan Djokosoetono, sedangkan kedua adiknya ialah Bayu Priawan Djokosoetono dan Indra Priawan Djokosoetono.

Sigit diketahui merupakan lulusan Teknik Mesin dari Universitas Trisakti pada tahun 1993. Selanjutnya, dia melanjutkan sekolahnya hingga meraih gelar Magister Administrasi Bisnis dari Simon School of Business, University of Rochester, New York, Amerika Serikat pada tahun 1997.

Dia telah mengemban berbagai posisi dalam bisnis Bluebird. Sebelumnya, dia menjabat Direktur Utama PT Blue Bird Tbk pada periode 2021-2023. Sementara itu, Sigit telah masuk ke jajaran direksi sejak tahun 2012. Jabatan lain yang pernah diembannya adalah Manajer Operasi Senior dari 2001 hingga 2007 serta Wakil Presiden Operasional Pusat dari 2007 hingga 2012.

Mengutip laman resmi Bluebird, saat ini Sigit Djokosoetono mengemban tugas sebagai Wakil Direktur Utama PT Blue Bird Tbk, serta Direktur Utama PT Pusaka Nuri Utama sejak tahun 1997 dan PT Luhur Satria Sejati Kencana sejak tahun 2012. Untuk posisi komisaris, Sigit menjabat sebagai Komisaris Utama PT Pusaka Andalan Perkasa dan Hermis Consulting.

Tak hanya itu, Sigit juga menjabat sebagai Komisaris dan Direktur Utama di berbagai anak perusahaan yang berafiliasi dengan Bluebird Group, termasuk PT Pusaka Prima Transport sejak tahun 2001, PT Prima Sarijati Agung sejak tahun 2002, PT Silver Bird sejak tahun 2003, PT Pusaka Buana Utama sejak tahun 2010, PT Pusaka Niaga Indonesia sejak tahun 2010, dan PT Pusaka Bumi Transport sejak tahun 2012.

Membangun Bisnis Keluarga

Dalam sebuah kesempatan, Sigit mengatakan bahwa hubungan keluarga yang kuat dapat menjadi kekuatan, tetapi juga dapat mempersulit pemisahan antara urusan profesional dan pribadi. Menurutnya, salah satu poin terpenting menghindari konflik di perusahaan keluarga adalah dengan saling menghargai.

Selain itu, anggota keluarga harus memahami batasan dalam mengatasi masalah keluarga dan masalah bisnis. "Perlu ada pemahaman tentang mana yang sebaiknya dibahas di level keluarga dan mana yang sebaiknya dibahas di level perusahaan agar konflik tidak berkepanjangan," ujarnya.

Tak kalah penting, yang diperlukan dalam membangun sebuah bisnis keluarga adalah kesabaran. "Tanpa kesabaran, konflik kecil bisa berkembang menjadi masalah yang sulit dikendalikan. Oleh karena itu, penting untuk tetap tenang dan bijaksana dalam menghadapi setiap perbedaan pendapat," tukasnya.