Di balik kemajuan ekonomi Indonesia, ada banyak sosok pebisnis yang berperan penting dalam memajukan industri dan menciptakan lapangan pekerjaan. Salah satu pebisnis Indonesia, yang dikenal dengan sektor perusahaannya yang meluas adalah Nirwan Dermawan Bakrie.

Nirwan Dermawan Bakrie merupakan seorang pengusaha asal Indonesia yang lahir pada tanggal 01 November 1951. Nirwan merupakan anak ketiga dari keluarga Achmad Bakrie, pendiri Bakrie Group. Ia memiliki dua kakak, yaitu Aburizal Bakrie dan Roosmania Bakrie. 

Nirwan Bakrie lahir dan dibesarkan dalam keluarga yang sangat terlibat dalam dunia bisnis. Ia mendapatkan pendidikan formal di dalam maupun luar negeri. Saat menginjak bangku SD hingga SMA, ia di sekolahkan di Jakarta. Kemudian Nirwan menempuh pendidikan ke jenjang lebih tinggi lagi di University of Southern California (USC), Amerika Serikat, dan lulus dengan gelar Sarjana Ekonomi.

Nirwan Bakrie adalah bagian dari keluarga Bakrie yang dikenal memiliki pengaruh besar dalam dunia bisnis Indonesia. Ia memulai karier profesionalnya dengan bergabung dalam perusahaan keluarga, Bakrie Group, yang memiliki sejumlah anak perusahaan besar yang bergerak di berbagai sektor, seperti energi, properti, telekomunikasi, dan infrastruktur. Ia terlibat dalam manajemen dan pengembangan beberapa anak perusahaan grup, termasuk di sektor minyak dan gas serta infrastruktur.

Baca Juga: Peran Keluarga Bakrie dalam Pohon Bisnis Grup Bakrie (Bakrie and Brothers)

Selama bertahun-tahun, Nirwan telah membantu perusahaan dalam melakukan ekspansi dan diversifikasi usaha. Salah satu pencapaian pentingnya adalah berperan dalam pengembangan PT Bakrie & Brothers Tbk, perusahaan yang dikenal luas sebagai bagian dari Grup Bakrie dan bergerak dalam berbagai bidang industri.

Selain itu, Nirwan juga pernah menjabat sebagai Direktur Utama PT Bakrie Telecom, salah satu perusahaan telekomunikasi terkemuka di Indonesia, yang menjadi bagian penting dalam pengembangan sektor telekomunikasi di tanah air.

Menjadi bagian dari pebisnis besar di Indonesia, ia juga dikenal sebagai penggila sepak bola. Dalam hal ini, ia pernah ditunjuk sebagai Wakil ketua umum PSSI di tahun 2003-2011, yang kemudian bekerja sebagai Ketua Badan Liga Indonesia, dan lembaga otonom yang bertugas memutar kompetisi. Nirwan Bakrie juga membangun Klub Pelita Jaya, yang pada 2006 ini berubah menjadi Pelita Purwakarta.

Nirwan Bakrie menduduki peringkat ke-10 pengusaha paling berkuasa di Indonesia di menurut data Marcopolis. Sebagai bagian dari keluarga Bakrie yang terkenal di Indonesia, Nama Nirwan Bakrie juga tercatat sebagai CEO Lapindo Brantas Inc, yang berlokasikan di Sidoarjo, Jawa Timur. Lapindo sendiri merupakan anak usaha dari PT Energi Mega Persada, perusahaan dalam Grup Bakrie yang jadi Kontraktor Perjanjian Kerja Sama (KKKS) di Indonesia.

Baca Juga: Pertamina dan Bakrie Group Akan Kembangkan Infrastruktur Riset Berkelanjutan di IKN

Pendidikan adalah salah satu sektor yang mendapat perhatian serius dari keluarga Bakrie, salah satunya melalui Yayasan Pendidikan Bakrie yang didirikan untuk memberikan kontribusi nyata dalam dunia pendidikan Indonesia. Melalui yayasan ini, Nirwan Bakrie sebagai pemimpin bersama dengan istrinya, Ratna Indira, turut mengelola Universitas Bakrie, sebuah perguruan tinggi yang menawarkan berbagai program pendidikan dengan kualitas yang terus berkembang.

Sebagai pengusaha besar, Nirwan Bakrie, seperti halnya keluarga Bakrie lainnya, tidak lepas dari tantangan dan kontroversi. Salah satu kontroversi terbesar yang terkait dengan nama Bakrie adalah insiden Lumpur Lapindo yang terjadi pada tahun 2006. Meskipun Nirwan tidak secara langsung terlibat dalam pengelolaan PT Lapindo Brantas, insiden tersebut tetap berdampak pada reputasi keluarga Bakrie.

Baca Juga: Rebutan Kursi Ketum Kadin, Begini Rekam Jejak Arsjad Rasjid vs Anindya Bakrie

Nirwan Bakrie adalah sosok pengusaha yang sukses yang bisnisnya meamur hingga ke seluruh Indonesia. Melalui perannya di Bakrie Group dan perusahaan-perusahaan besar lainnya, Nirwan telah membantu mengembangkan berbagai sektor penting, seperti energi, infrastruktur, dan telekomunikasi.

Meskipun menghadapi tantangan besar, termasuk kontroversi yang terkait dengan keluarga Bakrie, Nirwan terus berkomitmen untuk memajukan dunia bisnis dan memberikan kontribusi pada pembangunan ekonomi Indonesia.