Perjalanan Karier & Penghargaan

Menariknya, Marcella Zalianty sempat mengaku bahwa awalnya ia enggan mengikuti jejak sang ibu terjun ke dunia hiburan. Ia merasa iba melihat bagaimana sang ibu harus bekerja keras syuting hingga larut malam demi keluarga. 

Namun, takdir berkata lain. Pada 1999, Marcella akhirnya debut di layar kaca lewat sinetron Cerita Cinta. Penampilannya mencuri perhatian dan membuatnya dilirik sutradara ternama Rudi Soedjarwo yang kemudian memberikan kesempatan debut di layar lebar melalui film Bintang Jatuh dan Tragedi (2000).

Bakat aktingnya semakin terasah ketika sutradara Riri Riza mempercayakan peran pembantu di film indie Eliana, Eliana (2002). 

Tahun yang sama, ia juga semakin populer setelah memerankan tokoh Sephia dalam sinetron berjudul sama, yang membuat namanya melekat di hati penonton televisi. Dari situlah karier Marcella terus menanjak, membawanya menjadi salah satu aktris papan atas dengan ragam peran dari drama, horor, komedi, hingga drama psikologis.

Puncak pengakuan datang lewat film Brownies (2004), yang berhasil mengantarkannya meraih penghargaan Pemeran Utama Wanita Terbaik di Festival Film Indonesia (FFI) 2005. 

Baca Juga: Profil Naysila Mirdad dan Kiprah Kariernya Jadi ‘Ratu Sinteron’ Tahun 2000-an

Setelah itu, Marcella tampil dalam sejumlah film penting lain, mulai dari Denias, Senandung di Atas Awan (2006), 7 Hati 7 Cinta 7 Wanita (2011), Hijab (2015), Wiro Sableng: Pendekar Kapak Maut Naga Geni 212 (2018), hingga Sihir Pelakor (2025) yang sekaligus menandai kembalinya Marcella ke genre horor.

Selain dikenal sebagai aktris, Marcella Zalianty juga menorehkan kiprah di balik layar sebagai produser. Kariernya dimulai pada 2009 ketika ia dipercaya menjadi ko-produser dalam film Under the Tree. Dua tahun kemudian, ia mengambil peran lebih besar sebagai produser dalam film Batas (2011).

Tidak berhenti di situ, Marcella semakin mantap berkarya dengan memproduksi Rectoverso: Cinta yang Tak Terucap (2013). Dalam film omnibus tersebut, ia bukan hanya bertindak sebagai produser, tetapi juga produser eksekutif sekaligus sutradara untuk segmen Malaikat Juga Tahu. Langkah ini semakin mengukuhkan posisinya sebagai sosok serba bisa di industri film tanah air.

Tahun 2014, Marcella kembali hadir lewat film Mantan Terindah sebagai produser. Deretan karya ini menunjukkan konsistensi dan keberanian Marcella untuk tidak hanya tampil di depan kamera, tetapi juga mengambil peran penting dalam proses kreatif di balik layar.