Dunia film Indonesia telah melahirkan banyak aktris kenamaan yang tetap eksis hingga kini. Salah satunya adalah Marcella Zalianty, yang dikenal lewat kepiawaiannya dalam memerankan berbagai karakter hingga berhasil meraih penghargaan Pemeran Utama Wanita Terbaik di ajang Festival Film Indonesia (FFI).
Belum lama ini, Marcella kembali mencuri perhatian lewat aktingnya sebagai Jumiati dalam film Sihir Pelakor yang tayang pada 30 Juli 2025. Peran ini sekaligus menandai kembalinya ia ke genre horor, setelah sebelumnya lebih banyak dikenal melalui film-film drama dan sosial-politik.
Bakat seni Marcella sendiri tak lepas dari pengaruh sang ibunda, Tetty Liz Indriati, aktris senior yang juga telah lama berkiprah di dunia perfilman. Berikut Olenka rangkum perjalanan karier Marcella Zalianty, sosok bintang film yang namanya begitu lekat dengan industri hiburan Tanah Air, Jumat (3/10/2025).
Baca Juga: Profil Cathy Sharon dan Perjalanan Kariernya dari Panggung Hiburan ke Dunia Bisnis
Profil dan Kehidupan Pribadi
Marcella Zalianty lahir di Jakarta pada 7 Maret 1980. Ia merupakan putri dari aktris senior Tetty Liz Indriati.
Bakat seni jelas mengalir dalam darahnya, terlebih sang adik, Olivia Zalianty, juga menapaki jalan yang sama di dunia seni peran. Memiliki keturunan Tionghoa dan Batak, Marcella tumbuh dalam pola asuhan sang ibu yang dikenal disiplin dan tegas dalam mendidik anak-anaknya.
Meski akhirnya dikenal luas sebagai aktris papan atas, Marcella tidak melupakan pentingnya pendidikan. Ia menempuh studi S1 Ilmu Komunikasi di Universitas Pelita Harapan, lalu melanjutkan pendidikannya ke jenjang S2 dengan mengambil Ilmu Hukum di Universitas Padjadjaran serta Kebijakan Publik di Sekolah Tinggi Kepemerintahan dan Kebijakan Publik.
Di luar karier, kehidupan pribadi Marcella juga menarik perhatian publik. Pada 29 November 2010, ia menikah dengan pembalap nasional Ananda Mikola. Dari pernikahan tersebut, pasangan ini dikaruniai dua buah hati, Kana Mahatma Soeprapto dan Ayrton Magali Sastra Soeprapto, yang melengkapi kebahagiaan keluarga kecil mereka.
Perjalanan Karier & Penghargaan
Menariknya, Marcella Zalianty sempat mengaku bahwa awalnya ia enggan mengikuti jejak sang ibu terjun ke dunia hiburan. Ia merasa iba melihat bagaimana sang ibu harus bekerja keras syuting hingga larut malam demi keluarga.
Namun, takdir berkata lain. Pada 1999, Marcella akhirnya debut di layar kaca lewat sinetron Cerita Cinta. Penampilannya mencuri perhatian dan membuatnya dilirik sutradara ternama Rudi Soedjarwo yang kemudian memberikan kesempatan debut di layar lebar melalui film Bintang Jatuh dan Tragedi (2000).
Bakat aktingnya semakin terasah ketika sutradara Riri Riza mempercayakan peran pembantu di film indie Eliana, Eliana (2002).
Tahun yang sama, ia juga semakin populer setelah memerankan tokoh Sephia dalam sinetron berjudul sama, yang membuat namanya melekat di hati penonton televisi. Dari situlah karier Marcella terus menanjak, membawanya menjadi salah satu aktris papan atas dengan ragam peran dari drama, horor, komedi, hingga drama psikologis.
Puncak pengakuan datang lewat film Brownies (2004), yang berhasil mengantarkannya meraih penghargaan Pemeran Utama Wanita Terbaik di Festival Film Indonesia (FFI) 2005.
Baca Juga: Profil Naysila Mirdad dan Kiprah Kariernya Jadi ‘Ratu Sinteron’ Tahun 2000-an
Setelah itu, Marcella tampil dalam sejumlah film penting lain, mulai dari Denias, Senandung di Atas Awan (2006), 7 Hati 7 Cinta 7 Wanita (2011), Hijab (2015), Wiro Sableng: Pendekar Kapak Maut Naga Geni 212 (2018), hingga Sihir Pelakor (2025) yang sekaligus menandai kembalinya Marcella ke genre horor.
Selain dikenal sebagai aktris, Marcella Zalianty juga menorehkan kiprah di balik layar sebagai produser. Kariernya dimulai pada 2009 ketika ia dipercaya menjadi ko-produser dalam film Under the Tree. Dua tahun kemudian, ia mengambil peran lebih besar sebagai produser dalam film Batas (2011).
Tidak berhenti di situ, Marcella semakin mantap berkarya dengan memproduksi Rectoverso: Cinta yang Tak Terucap (2013). Dalam film omnibus tersebut, ia bukan hanya bertindak sebagai produser, tetapi juga produser eksekutif sekaligus sutradara untuk segmen Malaikat Juga Tahu. Langkah ini semakin mengukuhkan posisinya sebagai sosok serba bisa di industri film tanah air.
Tahun 2014, Marcella kembali hadir lewat film Mantan Terindah sebagai produser. Deretan karya ini menunjukkan konsistensi dan keberanian Marcella untuk tidak hanya tampil di depan kamera, tetapi juga mengambil peran penting dalam proses kreatif di balik layar.