Dari tanah Kalimantan Barat, tepatnya di Sanggau tahun 1946, lahirlah pria bernama Tjan Kok Hui atau Eka Tjandranegara yang kini dikenal sebagai pemimpin Mulia Group. Konglomerasi bisnis tersebut mengantongi sejumlah proyek megah, seperti Plaza Kuningan, Hotel Mulia, Wisma Mulia (Gedung 57 lantai), Mall Taman Anggrek, hingga Mulia Resort di Nusa Dua, Bali.

Belajar Bisnis sejak Muda

Mengutip lama Yayasan Perguruan Sultan Iskandar Muda, Eka mulai pindah ke Jakarta sejak tahun 1963. Kala itu, sulung dari 8 bersaudara ini berhasil merantau ke Jakarta karena permohonannya bersekolah di Jakarta diterima. Biaya sekolah dan kebutuhan pribadinya ditanggung pihak sekolah karena Eka berasal keluarga tidak mampu.

Baca Juga: Mengenal Sosok Eddy William Katuari, Penerus Wings Group yang Low Profile

"Saya dulu juga anak asuh selama tiga tahun di sebuah SMA. Saya dari keluarga tidak mampu," ujarnya dalam sebuah kesempatan, dikutip Senin (14/7/2025).

Dengan statusnya sebagai anak asuh, Eka muda harus bantu-bantu di sekolah. Dia membersihkan dapur, lapangan sekolah, serta ikut membereskan dokumentasi. Di waktu senggangnya, ia mulai belajar menjalankan bisnis dengan berjualan rokok ketengan di pinggir jalan. Tidak hanya itu, ia juga membantu kerja di sebuah kedai nasi.

Dari kerja kecil tersebut, naluri pebisnis Eka Tjandranegara mulai terasah. Bersama ayah, Tjandra Kusuma, dan dua saudara laki-lakinya, Gunawan Tjandra dan Djoko Tjandra, Eka mulai merintis bisnisnya yang berkembang menjadi Mulia Group sejak tahun 1970-an. Dengan awalnya bergerak di bidang bahan bangunan seperti keramik, logam, dan kaca, perusahaan rintisan keluarga Eka kemudian berfokus pada pengembangan properti.

Kejayaan Mulia Group

Di tahun 1982, Mulia Group mendirikan PT Mulialand yang berfokus pada bidang properti. Dari perusahaan inilah dilahirkan banyak proyek ikonik dari Mulia Group.

Sementara itu, PT Mulia Industrindo Tbk yang didirikan pada tanggal 5 November 1986 bergerak dalam bidang industri kaca. Perusahaan yang mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun 1994 ini awalnya memiliki 2 entitas anak, yakni PT Muliaglass dan PT Muliakeramik Indahraya. Namun, sejak bulan Oktober 2017, Mulia Industrindo hanya memiliki satu entitas anak, yaitu PT Muliaglass, yang bergerak di bidang industri kaca dengan kaca lembaran, glass block, kemasan kaca, dan kaca pengaman otomotif sebagai hasil produksinya.

Atas kesuksesan usahanya tersebut, pria berusia 79 tahun ini pernah menduduki posisi ke-26 dalam Daftar 50 Orang Terkaya di Indonesia tahun 2016 versi Forbes dengan harta US$1,25 miliar. Sementara itu, berdasarkan laporan Tatler Asia, Eka Tjandranegara berada di peringkat ke-54 orang terkaya di Indonesia dengan total harta kekayaan US$690 juta atau setara dengan Rp14,4 triliun di tahun 2020.