PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten (BJB) resmi melakukan pergantian kepengurusan di awal kuartal kedua tahun ini. Berdasarkan RUPST yang digelar 16 April 2025, Yusuf Saadudin resmi diangkat sebagai Direktur Utama Bank BJB.
Yusuf Saadudin menempati puncak kepemimpinan Bank BJB menggantikan Yuddy Renaldi yang mengundurkan diri pada 4 Maret 2025. Bisa dikatakan, Yusuf Saadudin bukanlah orang baru di internal Bank BJB.
Baca Juga: Berkenalan dengan Managing Director Danantara: Sosok dan Perjalanan Karier Febriany Eddy
Bagaimana profil dan rekam jejak Yusuf Saadudin?
Profil dan Latar Belakang Pendidikan
Yusuf Saadudin lahir di Bandung pada 1973 silam. Tumbuh di Jawa Barat, Yusuf menempuh pendidikan tinggi program sarjana di Universitas Padjajaran untuk bidang akuntansi pada tahun 1999. Ia kemudian melanjutkan studi program magister Hukum Ekonomi dan Bisnis Universitas Padjajaran pada tahun 2015.
Hanya berselang empat tahun sejak lulus dari pendidikan tinggi, Yusuf Saadudin mulai berkarier di Bank BJB.
Perjalanan Karier
Yusuf Saadudin mulai bergabung dengan Bank BJB pada tahun 2019. Kala itu, ia menjabat sebagai Pemimpin Divisi KPR dan KKB selama tiga tahun hingga tahun 2021.
Karier Yusuf Saadudin di Bank BJB mengalami peningkatan dengan menjadi pemimpin Divisi Kredit Konsumer pada tahun 2021 hingga 2024. Kemudian, Yusuf Saadudin tercatat menjabat sebagai Direktur Konsumer dan Ritel Bank BJB selama hampir setahun, yakni tahun 2024 hingga 2025.
Ia juga sebelumnya menjabat sebagai Plt Dirut Bank BJB sejak 11 Maret 2025. menggantikan posisi Yuddy Renaldi yang mengundurkan diri karena terlibat masalah korupsi. Dengan amanah baru ini, Yusuf Saadudin memiliki sejumlah komitmen untuk perbaikan Bank BJB.
Salah satu komitmen tersebut ialah mengenai restrukturisasi. Hal ini sejalan dengan apa yang diharapkan Gubernur Jawa Barat, Desi Mulyadi bahwa Bank BJB perlu mengurangi struktur pucuk jajaran perusahaan.
Tak hanya itu, Yusuf Saadudin juga berkomitmen untuk melakukan efisiensi anak cabang yang tidak berkontribusi positif bagi perusahaan. Meski begitu, Yusuf memastikan bahwa keputusan untuk menutup atau tidaknya anak cabang tersebut akan dilakukan berdasarkan hasil analisis mendalam.