Perjalanan Karier

Mathias Muchus mengawali kariernya di dunia seni peran pada awal 1980-an. Saat itu, ia direkomendasikan oleh penulis naskah Tatiek Maliyati untuk bermain dalam sinetron legendaris Losmen. Berperan sebagai Tajo di usia 23 tahun, Mathias berhasil mencuri perhatian lewat aktingnya bersama artis papan atas seperti Mang Udel, Mieke Wijaya, hingga Dewi Yul. Peran tersebut menjadi pintu gerbang yang melambungkan namanya di industri hiburan.

Kesuksesannya di layar kaca mengantarkan Mathias ke dunia film layar lebar. Debutnya hadir lewat film Perkawinan 83 (1982) bersama aktris ternama Meriam Bellina. Sejak itu, kariernya semakin gemilang dengan deretan film populer yang ia bintangi, di antaranya Roro Mendut, Satria Bergitar, Opera Jakarta, Pertunangan, Cintaku di Way Kambas, Petualangan Sherina, Laskar Pelangi, hingga Toba Dreams. 

Pada Desember 2017, Mathias kembali menyapa penonton muda lewat film Surat Cinta Untuk Starla, di mana ia berperan sebagai Harjo dan beradu akting dengan Caitlin Halderman, Jefri Nichol, serta Salshabilla Adriani. Hingga kini, tercatat lebih dari 45 film layar lebar yang dibintanginya, termasuk film Komang yang juga dibintanginya, beberapa waktu lalu.

Baca Juga: Dari Aktor ke Produser, Transformasi Marcel Chandrawinata di Balik 'The Dark House'

Tak hanya di depan kamera, Mathias juga mencoba peran lain di balik layar. Pada tahun 2011, ia menulis skenario sekaligus melakukan debut penyutradaraan lewat film Rindu Purnama. 

Terbaru, pada 2023, ia kembali menunjukkan kreativitasnya dengan menjadi produser kreatif dalam film Jendela Seribu Sungai. Kiprahnya ini membuktikan bahwa Mathias Muchus bukan hanya aktor kawakan, tetapi juga seorang seniman yang terus berinovasi dalam dunia perfilman Indonesia.

Prestasi dan Penghargaan

Sukses membintangi berbagai film layar lebar, Mathias Muchus kerap masuk dalam jajaran nominasi hingga membawa pulang penghargaan bergengsi perfilman Indonesia. Puncak prestasinya datang pada tahun 1988, ketika ia dinobatkan sebagai Aktor Terbaik Festival Film Indonesia (FFI).

Tak berhenti di situ, kiprahnya terus diakui publik maupun kritikus. Ia menyabet gelar Aktor Terpuji (Sinetron) dalam Festival Film Bandung 2007, lalu meraih Aktor Pendukung Terbaik FFI 2011. Prestasi tersebut semakin lengkap dengan penghargaan Pemeran Pendukung Pria Terbaik Piala Citra FFI 2015.

Keren banget ya, Growthmates!