Usaha Dilanjutkan Generasi Kedua dan Ketiga
Kini, Sate Khas Senayan dilanjutkan oleh putra Budi, Benny Hadisurjo, yang mengambil alih kepemimpinan dan membawa merek ini berkembang di bawah naungan Sarirasa Group.
Benny memimpin ekspansi bisnis, termasuk rencana membuka cabang di Belanda untuk memperkenalkan makanan Indonesia ke pasar internasional.
Dikutip dari Kompas, hingga saat ini, Sate Khas Senayan sendiri tercatat telah mengembangkan jaringan restorannya dengan lebih dari 50 cabang yang tersebar di berbagai wilayah, terutama di Jakarta dan sekitarnya. Ekspansi ini mencerminkan komitmen mereka dalam menyajikan hidangan khas Indonesia dengan cita rasa autentik dan pelayanan yang konsisten.
Selain di Jakarta, Sate Khas Senayan juga telah memperluas jangkauannya ke kota-kota besar lainnya. Misalnya, mereka telah membuka dua outlet di Surabaya, yaitu di Pakuwon Mall dan Tunjungan Plaza 6. Di Bandung, mereka membuka cabang pertama di Mal Paris Van Java dan merencanakan pembukaan cabang kedua di Trans Studio Bandung.
Sementara itu, di bidang optik, putra Budi lainnya, yakni Eddyanto Hadisurjo, menjabat sebagai Managing Director Optik Melawai. Ia bergabung dengan perusahaan pada 1989 dan telah memperluas jaringan gerai hingga lebih dari 300 toko di seluruh Indonesia.
Dan kini, generasi ketiga, James Hadisurjo, cucu Budi, juga terlibat dalam bisnis keluarga. Setelah menyelesaikan pendidikan di Amerika Serikat.
James juga diketahui mendirikan Bridges Eyewear, merek kacamata lokal yang menyasar pasar anak muda. Selain itu, ia menjabat sebagai General Manager Operation Optik Melawai.
Dengan keterlibatan aktif dari generasi kedua dan ketiga, baik Sate Khas Senayan maupun Optik Melawai terus berkembang dan berinovasi, menjaga relevansi mereka di pasar Indonesia dan internasional.
Tips Sukses ala Budi Purnomo Hadisurjo
Budi Purnomo Hadisurjo dikenal karena inovasinya dalam bisnis. Dikutip dải Okezone, beberapa prinsip yang ia pegang teguh antara lain adalah inovasi berkelanjutan. Ya, Budi selalu mencari cara baru untuk meningkatkan pengalaman pelanggan, seperti membuka gerai optik di mal dan menggunakan teknologi terbaru dalam pelayanan.
Kemudian, Budi pun selalu mengutamakan kualitas produk dan layanan untuk membangun kepercayaan pelanggan. Dan terakhir adalah pemanfaatan peluang. Budi kerap melihat peluang di pasar yang belum tergarap, seperti mendirikan restoran sate di daerah yang masih sepi.
Kekayaan dan Penghargaan
Sebagai konglomerat, pada tahun 2019 Budi Purnomo Hadisurjo diketahui memiliki kekayaan sebesar US$250 juta atau setara Rp3,6 triliun.
Pada tahun 2019, Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati, juga tercatat pernah memberikan penghargaan kepada Budi Purnomo Hadisurjo sebagai salah satu dari enam wajib pajak pribadi yang berkontribusi besar dan patuh terhadap peraturan perpajakan di Indonesia.
Baca Juga: Mengenal Sosok dan Kiprah Hilmi Panigoro Sang Pemimpin Medco Group