Apa Itu Inseminasi?

Secara garis besar, inseminasi merupakan teknik medis yang membantu proses reproduksi dengan cara memasukkan sperma ke dalam rahim atau saluran telur. Prosedur medis ini sering dipilih oleh pasangan suami istri untuk meningkatkan peluang kehamilan. Dengan kata lain, prosedur ini bisa menjadi solusi bagi pasangan yang sulit memiliki momongan setelah menikah.

Lebih lanjut, dr. shanty mengungkap perbedaan inseminasi dan prosedur bayi tabung yang juga merupakan bagian dari Teknologi Reproduksi Berbantu (TRB). 

Pada inseminasi, pembuahan tetap terjadi di dalam tubuh, sehingga saluran telur harus sehat dan tidak tersumbat. Sementara pada prosedur bayi tabung, pembuahan dilakukan di luar tubuh, sehingga tidak memerlukan saluran telur yang berfungsi.

Kapan Prosedur Inseminasi Harus Dilakukan?

dr. Shanty mengungkap, ada sejumlah faktor yang menjadi indikasi pasangan untuk mempertimbangkan prosedur inseminasi. Di antaranya seperti infertilitas atau gangguan kesuburan yang tidak diketahui penyebabnya, endometriosis ringan, dan faktor pada pria yakni gangguan sperma ringan hingga sedang.

Baca Juga: Sederet Manfaat Yoga dalam Program Hamil, Dapat Meningkatkan Kesuburan Lho!

"Masalah pada sperma sering kali membuatnya sulit mencapai sel telur secara alami, karena sperma harus menempuh perjalanan panjang dari vagina, melalui mulut rahim, rahim, hingga saluran telur. Dengan inseminasi, jarak ini dipersingkat karena sperma langsung dimasukkan ke dalam rahim. Dari sana, sperma akan menuju saluran telur, meskipun sebagian mungkin tidak berhasil. Inseminasi bermanfaat terutama untuk menangani gangguan sperma, seperti masalah jumlah atau pergerakan,” jelas dr. Shanty.

Kemudian, ada faktor gangguan ovulasi pada wanita, di mana ovarium tidak mampu melepaskan telur yang matang. Lalu, ada faktor infeksi tertentu seperti hepatitis, HIV atau hepatitis C.