Oesman Sapta Odang yang akrab disapa OSO masuk dalam jajaran pebisnis di Indonesia sebagai pemilik OSO Group. Lahir di Sukadana, Kalimantan Barat pada 18 Agustus 1950, OSO diketahui lulus SMA melalui jalur paket C. 

Tak banyak informasi lain mengenai latar belakang pendidikan OSO, namun ia meraih gelar doktor kehormatan (HC) dari Senior University International, Amerika Serikat pada tahun 1999 silam.

OSO merupakan putra dari pasangan suami istri Odang (asal Palopo) dan Asnah Hamid (asal Minang). Singkat cerita, OSO membangun keluarga dengan menikahi Serviati Oesman dan telah dikaruniai lima anak, yakni  yakni Raja Sapta Sermando, Raja Sapta Oktohari, Raja Sapta Aji, Raja Sapta Ervian, dan Putri Selaras Oesman.

Baca Juga: Peran Keluarga Oesman Sapta Odang dalam Kerajaan Bisnis OSO Group

Awal Merintis dan Kepemimpinan Bisnis

Sejak muda, OSO telah menekuni dunia usaha. Ia mulai terjun ke bisnis konstruksi sejak usia 22 tahun di tanah kelahirannya, yakni Sukadana, Kalimantan Barat. 

Meski beberapa usahanya dibangun sebelum tahun 2000, OSO Group resmi berdiri pada tahun 2000 dengan didirikannya PT Citra Putra Mandiri sebagai induk perusahaan pada 6 Mei 2000.

Berkat tangan dingin Oesman Sapta Odang, OSO Group telah menjelma sebagai konglomerasi bisnis yang bergerak di enam sektor, yaitu properti, jasa keuangan, transportasi, pertambangan, manufaktur, hingga agribisnis.

Kini, Oesman Sapta Odang tak begitu aktif dalam bisnis OSO Group. Ia diketahui menjabat sebagai Komisaris Independen OSO Group. Sementara itu, kepemimpinan utama dipegang oleh sang anak, yakni Raja Sapta Ervian yang menjabat sebagai Presiden Direktur OSO Group. 

Dua anak OSO lainnya juga mengemban jabatan strategis di OSO Group, yaitu  Raja Sapta Aji tercatat sebagai Direktur Utama PT Energy Persada Nusantara, anak perusahaan OSO Group yang bergerak di bidang pertambangan batu bara dan Putri Selaras Oesman sebagai Direktur OSO Group.

Menjadi Politikus

Sukses dikenal sebagai pebisnis, OSO mencoba peruntungan dengan menjadi politikus. Namanya mulai dikenal publik usai terpilih menjadi Wakil Ketua MPR dari perwakilan utusan daerah periode 1999-2004. Bahkan, OSO mendirikan partai sendiri bernama Partai Persatuan Daerah (PPD). 

Dalam beberapa pemilu, PPD belum berhasil meloloskan wakilnya ke DPR RI hingga kemudian nama partai tersebut diubah menjadi Partai Persatuan Nasional (PPN). Pada pemilu tahun 2014, OSO mengikuti kontestasi pemilu dan berhasil terpilih menjadi anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD).

Pada saat yang sama, nama OSO diusulkan sebagai calon pimpinan MPR dan ia pun berhasil terpilih sebagai Wakil Ketua MPR RI periode 2014-2019. 

Kiprah politik OSO maskin meningkat. Hingga akhirnya, ia diminta secara aklamasi menjadi Ketua Umum DPP Hanura 2016-2020. Pada periode berikutnya, Oesman kembali terpilih sebagai Ketua Umum Hanura periode 2019-2024.