Jesslyn Widjaja merupakan anak dari pemimpin Sinar Mas Group saat ini, yakni Franky Oesman Widjaja atau Franky Widjaja alias Oei Jong Nian. Dengan begitu, Jesslyn merupakan generasi ketiga dalam bisnis Sinar Mas Group sebagai cucu Eka Tjipta Widjaja, pendiri Sinar Mas Group yang meninggal dunia pada 26 Januari 2019 lalu.
Lahir di keluarga terpandang, Jesslyn kini menduduki posisi strategis sebagai Executive Director-Strategic Business Development di Golden Agri-Resources Ltd, sebuah perusahaan yang berfokus pada produksi berbasis kelapa sawit di bawah bendera Sinar Mas Group. Dia memegang jabatan tersebut sejak Oktober 2011.
Baca Juga: Mengenal Sosok Bos Jababeka: Setyono Djuandi Darmono
Mengutip laman LinkedIn miliknya, Jesslyn Widjaja diketahui mengenyam pendidikan di University of California Los Angeles (UCLA) dengan meraih gelar Bachelor of Applied Science (BASc), Chemical Engineering pada tahun 2006. Dia lantas melanjutkan pendidikannya di The Wharton School dengan meraih gelar Master of Business Administration (MBA), Finance, General dan lulus pada tahun 2010.
Sebelum memperoleh posisi di Golden Agri-Resources Ltd, Jesslyn sempat bekerja sebagai Consulting Analyst di Deloitte selama Juli 2006 hingga Juni 2008. Deloitte adalah perusahaan jasa profesional multinasional yang bergerak di bidang audit, konsultasi, pajak, dan layanan terkait yang berkantor pusat di Amerika Serikat. Deloitte merupakan salah satu dari empat perusahaan jasa akuntan terbesar di dunia yang dikenal sebagai Big Four Company.
Selanjutnya, Jesslyn melanjutkan kariernya sebagai Investment Banking Associate di Citi selama periode Juli 2010-Oktober 2011. Sama-sama perusahaan yang berkantor pusat di Amerika Serikat, tepatnya New York City, Citi merupakan perusahaan jasa keuangan dan bank investasi multinasional yang didirikan pada tahun 1812. Pada tahun 1894, Citi menjadi bank terbesar di Amerika Serikat.
Golden Agri-Resources (GAR)
Golden Agri-Resources (GAR) merupakan salah satu pilar bisnis dalam portofolio bisnis Sinar Mas Group di sektor agribisnis dan pangan. Perusahaan ini mengelola total luas areal tanam perkebunan kelapa sawit di Indonesia mencapai lebih dari 534.456 hektare (termasuk kebun milik petani plasma) per 30 September 2023. GAR berfokus pada produksi minyak kelapa sawit yang berkelanjutan.
GAR didirikan pada tahun 1996 dan tercatat di Bursa Efek Singapura pada tahun 1999 dengan kapitalisasi pasar sebesar US$2,5 miliar pada tanggal 30 September 2023. Pemegang saham terbesar GAR ialah Flambo International Limited, sebuah perusahaan investasi, dengan kepemilikan saham sebesar 50,56 persen. GAR memiliki beberapa anak perusahaan, termasuk PT SMART Tbk yang tercatat di Bursa Efek Indonesia pada tahun 1992.