Aksa Mahmud merupakan sosok penting di balik berdirinya Bosowa Corp yang saat ini telah melebarkan sayap bisnisnya ke sejumlah sektor Otomotif, Semen, Logistik & Transportasi, Pertambangan, Properti, Jasa Keuangan, Infrastruktur, Energi, Media, Pendidikan (Bosowa School & Uiversitas) dan Multi Bisnis.
Keinginan terjun ke dunia bisnis bermula saat dirinya merasa tak ada perkembangan setelah beberapa tahun di NV Haji Kalla. Ia pun membulatkan tekadnya setelah mendapatkan dukungan penuh dari sang istri Siti Ramlah. Perlu diketahui adik kandung Jusuf Kalla itu ia peristiri saat masih bekerja NV Haji Kalla, keduanya dijodohkan.
Baca Juga: Mengenal Happy Hapsoro Pebisnis Sukses Pengendali RAJA dan RATU
Pada 1973, Aksa Mahmud mulai mendirikan CV Moneter yang menjadi cikal bakal Bosowa. Jebolan Fakultas Teknik Elektro, Universitas Hasanuddin itu mulai menjadi agen mobil Datsun di Indonesia Timur dengan modal awal sebesar Rp5 juta hasil pinjaman dari BNI.
Modal yang dipinjami bank pelat merah itu kemudian dipakai membuka show room mobil Datsun di Makassar yang ternyata sukses besar. Kesuksesan menjadi agen mobil Datsun di Ujung Pandang itu membuat nama Aksa mulai melejit dengan cepat. Tujuh tahun kemudian Mitsubishi pun menawarkan kerja sama yang langsung diterima Aksa.
Dengan mengoleksi beberapa mobil di show room miliknya, Aksa mulai memikirkan pola bisnis yang berbeda yang membuat dirinya mengubah CV Moneter menjadi Bosowa pada 1980.
Beberapa tahun setelahnya, Aksa sukses menyulap perusahaannya menjadi Perseroan yakni: PT Bosowa Berlian Motor yang kemudian hari menjadi salah satu agen penyalur kendaraan roda empat paling sukses yang membuat Mitsubishi ikut kepincut dan mempercayakan Bosowa sebagai salah satu agen mereka yang menguasai 13 provinsi di kawasan Indonesia Timur.
Sukses besar sebagai agen penyalur mobil, Aksa tak mau berpuas diri, dia putar otak untuk menjajal bisnis di sektor lain, meski terlahir dari keluarga petani, namun keinginan menjadi seorang pengusaha terus menyala-nyala. Dorongan kuat itu yang membuat dirinya mulai melebarkan sayapnya ke sektor keuangan.
Tak tanggung-tanggung, lewat PT Bosowa, Aksa mendirikan enam perusahaan di bidang jasa keuangan yakni: PT Asuransi Bosowa Periskop, PT Bosowa Multi Finance, PT Sadira Finance, PT Royal Trust Capital, PT BPRS Dana Moneter, dan PT Bank QNB Kesawan Tbk. Perlu diketahui Bank QNB Kesawan merupakan bank swasta yang didirikan berdasarkan patungan modal antara Bosowa dengan Qatar National Bank.
Saham bank QNB Kesawan yang berdiri sejak 1913 ini dimiliki oleh Bosowa melalui PT Bosowa Kapital (PT Adhi Tirta Mustika). Nilai saham yang dimiliki oleh Bosowa di bank tersebut kurang lebih sudah sebesar 20,12%, sedangkan sebanyak 69,59% milik Qatar National Bank, dan publik sebesar memegang saham sebesar 10,29%.
Kaget Masuk Forbes
Kesuksesan Aksa membangun kerajaan bisnis membuat dirinya masuk dalam daftar salah satu dari 50 orang terkaya di Indonesia versi majalah Forbes. Hal ini menjadikannya satu-satunya Putra Bugis yang masuk daftar orang terkaya di Indonesia.
Baca Juga: Jokowi Respons Wacana Pertemuan Prabowo-Mega
Aksa bahkan masuk daftar orang terkaya di Indonesia pada usianya yang terbilang masih muda yakni 69 tahun, posisi dalam daftar itu terus merangkak naik, terakhir ia sudah berada di urutan 36 diantara pengusaha muslim Indonesia terkaya.
Dalam berbagai kesempatan, Aksa mengakui dirinya kaget bisa masuk daftar bergengsi itu diusia yang masih muda untuk ukuran seorang pengusaha. Berdasarkan catatan Forbes Aksa memiliki kekayaan sebesar US$780 juta atau setara atau sekitar Rp10,58 triliun.
Bosowa Corp. merupakan perusahaan yang bergerak di bidang Otomotif, Semen, Logistik & Transportasi, Pertambangan, Properti, Jasa Keuangan, Infrastruktur, Energi, Media, Pendidikan (Bosowa School & Uiversitas) dan Multi Bisnis. Aksa Mahmud juga memiliki saham di PT Bank Bukopin Tbk., dan PT Bank QNB Kesawan Tbk.
Regenerasi Pemimpin Perusahan
Aksa merupakan tipe pengusaha yang memikirkan masak-masak kelanjutan bisnisnya baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang. Dari jauh-jauh hari ia sudah mempersiapkan berbagai langkah untuk mempertahan eksistensi Bosowa Corp, salah satunya adalah mempersiapkan generasi penerus yang bakal melanjutkan estafet kepemimpinan di perusahan yang ia rintis dengan susah payah itu.
Baca Juga: Pemerintah Selamatkan Rp6,7 T Selama 100 Hari Kerja Prabowo-Gibran
Pria kelahiran di Barru, Sulawesi Selatan 16 Juli 1945 itu bahkan sudah mempersiapkan Erwin Aksa putra pertamanya untuk memimpin Bosowa ketika anak sulungnya masih sangat belia, ketika Erwin berusia 29 tahun, Aksa menyerahkan jabatan Presiden Direktur Bosowa Corporation kepadanya.
Erwin merupakan jebolan jurusan Ekonomi di University of Pittsburgh, Pennsylvania, Amerika Serikat. Di bawah kepemimpinan Erwin, Bosowa Corporation kini fokus menjalankan tiga bisnis utama, antara lain otomotif, semen, dan jasa keuangan.