Pengembangan literasi bagi anak-anak usia dini menjadi hal yang harus diperhatikan oleh para orang tua untuk optimalisasi pengembangan kecerdasannya dan kompetensi dirinya, seperti kemampuan berpikir kritis dan analitis.
Namun sebenarnya, literasi anak usia dini tak terbatas hanya dilihat dari mahir membaca atau menghitung saja. Ada berbagai kemampuan lain yang mencakup kemampuan literasi.
Lantas, apa saja macam-macam kemampuan literasi anak usia dini lainnya selain baca dan hitung? Dikutip dari akun media sosial Direktorat Jenderal PAUD, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah, berikut ulasannya. Yuk, simak!
1. Kemampuan Bertutur
Membangun kemampuan bertutur dimulai dari penginderaan dan kemampuan reseptif. Selanjutnya, anak akan memiliki kemampuan bertutur yang ekspresif.
Kemampuan penginderaan diperoleh ketika anak mampu memberi nama pada apa yang dilihat, diraba, serta dirasa. Sebagai contoh, saat melihat buah mangga, orang dewasa membantu memperkenalkan kata mangga kepada anak.
Ketika anak mendengarkan lawan bicaranya, mereka akan membangun keterampilan bahasa reseptif. Berikutnya ketika mereka menyampaikan ide dan atau perasaannya dengan tuturan dalam bentuk kata-kata, maka anak membangun kemampuan bahasa ekspresif.
2. Kemampuan Pengetahuan Latar
Pengetahuan latar merupakan pemahaman anak mengenai dunia dan sekitarnya. Pengetahuan latar terdiri dari latar fisik, budaya, juga sosial.
Latar fisik mencakup semua benda yang bisa diindera oleh anak, yang bisa memperkaya kosakatanya. Contoh latar fisik adalah hewan, tumbuhan, bangunan, dan bentang alam. Ketika berbicara, mereka akan menyampaikan apa yang pernah dilihat, diraba, dihirup, didengar, dan dirasa.
3. Kemampuan Kosakata
Kemampuan kosakata ditunjukkan melalui pengetahuan tentang nama-nama benda, perbuatan, emosi, juga konsep sederhana di sekitar seperti panjang atau pendek.
Penambahan tabungan kosakata pada anak usia dini dapat dilatih melalui memperkenalkan mereka dengan kosakata baru dari benda-benda yang dekat dan familiar.
4. Kesadaran Cetak
Kesadaran cetak merupakan ketertarikan anak terhadap benda cetak, gambar, merek, dan logo. Kemampuan ini bisa diajarkan melalui perkenalan dengan simbol-simbol di sekitar anak.
Ada berbagai tanda di tempat umum seperti simbol toilet, tanda dilarang berhenti, dan sebagainya yang bisa dilatihkan untuk kesadaran cetak anak. Kesadaran cetak pada intinya adalah mereka mampu menyadari adanya makna di balik simbol atau tulisan cetak yang mereka lihat.
5. Kesadaran Fonemik
Kesadaran fonemik merupakan pengetahuan bahwa kata dan kalimat terdiri dari satuan bunyi terkecil berwujud bunyi huruf dan tanda baca. Kesadaran fonemik dibutuhkan untuk membekali anak dalam memahami bahasa lisan ke bahasa teks.
Kesadaran fonemik yang kuat membuat peserta didik mampu menghubungkan bunyi kata atau kalimat dengan bentuk huruf tertentu, sehingga mereka mampu mengenali kata atau kalimat.
6. Kemampuan Keaksaraan
Unsur dari keaksaraan adalah kemampuan anak dalam mengaitkan huruf dengan bunyi, intonasi, dan tanda baca. Huruf, angka, dan tanda baca merupakan bagian dari aksara.
Secara umum, setiap bahasa mempunyai dua unsur aksara yakni vokal dan konsonan. Anak-anak perlu dikenalkan konsep aksara sesuai dengan bahasa yang mereka gunakan.
Semoga informasinya bermanfaat, ya!