Menurunkan berat badan bukan sekadar urusan pola makan atau olahraga, tapi juga erat kaitannya dengan kondisi psikologis seseorang. Psikolog Klinis Naomi Tobing mengungkapkan bahwa banyak orang gagal menjalankan program diet bukan karena kurangnya kemampuan, melainkan karena faktor mental dan lingkungan yang belum siap.

Menurut Naomi, motif yang mendasari diet sering kali tidak cukup kuat. Banyak orang memulai diet karena alasan eksternal, ingin mendapat pujian, mengikuti tren, atau ingin cepat kurus dalam waktu singkat. 

“Motivasi seperti ini biasanya tidak bertahan lama. Semakin cepat seseorang menurunkan berat badan, biasanya semakin cepat juga berat itu kembali naik,” jelasnya. 

Ia menekankan pentingnya memiliki tujuan yang realistis dan berasal dari keinginan internal untuk hidup lebih sehat, bukan sekadar tampil menarik di mata orang lain.

Selain itu, perilaku emotional eating atau makan karena emosi juga menjadi penyebab utama kegagalan diet. Saat merasa stres, sedih, atau cemas, banyak orang menjadikan makanan sebagai pelarian. 

“Ketika stres, kita lari ke makanan. Setelah itu merasa bersalah, lalu stres lagi, dan akhirnya makan lagi. Siklusnya terus berputar,” ujar Naomi. 

Baca Juga: Ini Jenis Susu Terbaik untuk Diet, Kata Ahli Gizi Bisa Bakar Lemak Lebih Cepat

Untuk memutus lingkaran ini, ia menyarankan agar individu mulai melatih cara coping yang lebih sehat terhadap emosi, misalnya dengan olahraga ringan, journaling, atau berbicara dengan orang terpercaya.

Faktor lain yang tak kalah penting adalah lingkungan sosial yang kurang mendukung. Kebiasaan makan pasangan atau keluarga yang tidak sejalan dapat mengganggu komitmen seseorang dalam menjalankan diet. 

“Misalnya, pasangan kita suka makan dan kita nggak enakan nolak. Akhirnya susah konsisten,” tambah Naomi. 

Oleh karena itu, dukungan lingkungan sekitar sangat dibutuhkan agar proses perubahan gaya hidup bisa berjalan lebih efektif dan berkelanjutan.

Baca Juga: Gak Perlu Diet Ketat, Makanan Ini Bisa Bantu Hempas Perut Buncit

Naomi menegaskan, keberhasilan diet bukan hanya soal seberapa cepat menurunkan berat badan, tetapi seberapa kuat seseorang menjaga keseimbangan antara fisik dan mental. 

Dengan motivasi yang tepat, manajemen emosi yang sehat, serta lingkungan yang mendukung, program diet tidak lagi menjadi perjuangan sementara, melainkan langkah menuju gaya hidup yang lebih baik.