Tes IELTS (International English Language Testing System) diikuti oleh lebih dari 4 juta orang setiap tahun, menurut British Council. Tes ini menjadi langkah penting untuk mengejar mimpi mereka di luar negeri, terutama di bidang pendidikan. Sepanjang 2023–2024, 79% peserta IELTS global memilih format Tes Akademik. Bagi mereka yang ingin kuliah atau meraih beasiswa di luar negeri, skor IELTS yang baik sering kali menjadi syarat utama.

Sayangnya, IELTS sering dianggap sebagai momok yang menakutkan. Mitos seputar tingkat kesulitan dan format tesnya membuat banyak orang ragu untuk memulai tes mereka. Berikut adalah beberapa mitos umum seputar IELTS!

Baca Juga: Upaya British Council Dukung Mimpi Pelajar Indonesia Tempuh Studi ke Luar Negeri Lewat Program IELTS

1. "IELTS adalah Tes bahasa Inggris Tersulit"

Mudah atau sulitnya tes sering kali menjadi pertimbangan utama saat memilih tes bahasa Inggris. Namun, tidak ada standar baku yang dapat menentukan kesulitan tes. Yang terpenting adalah memahami format dan karakteristik masing-masing tes agar dapat mempersiapkan diri dengan efektif.

2. "Peserta Tes Harus Memiliki Aksen seperti Warga Lokal"

Banyak yang berpikir aksen seperti native speaker atau warga lokal menunjukkan tingkat kefasihan berbahasa Inggris. Padahal, aksen tidak termasuk dalam kriteria penilaian IELTS. Aksen apa pun tidak menjadi masalah, asalkan mudah dipahami. Fokuslah pada tata bahasa, kelancaran, pengucapan, dan penyampaian argumen yang jelas.

3. "Kosakata Rumit Meningkatkan Skor Tes"

Kosakata yang luas memang penting, tetapi jangan memaksakan diri menggunakan kata-kata rumit yang justru membuat bingung. Alih-alih terkesan pintar, jawaban Anda justru bisa menjadi tidak koheren. Menggabungkan kosakata yang familiar dengan kosakata yang lebih kompleks dapat menciptakan percakapan yang seimbang.

Mitos-mitos ini membuat banyak orang ragu untuk meraih peluang global melalui IELTS. Padahal, IELTS telah diakui oleh lebih dari 12.500 universitas di dunia. Apalagi, tenggat waktu pendaftaran beasiswa seperti LPDP, Australia Awards, dan GKS makin dekat. Saatnya mencari tahu tips dan trik sukses IELTS. Berikut tips mencapai skor IELTS impian dari peserta yang telah berhasil meraih skor IELTS impian!

1. Kenali Polanya!

Data IELTS menunjukkan bahwa writing atau menulis menjadi bagian tersulit bagi peserta tes di negara non-berbahasa Inggris, termasuk Indonesia, selama periode 2023-2024, diikuti oleh speaking, reading, dan listening.

Nissa Lilia, penerima beasiswa LPDP di University of Glasgow yang meraih skor total 7.5 di IELTS, juga berpendapat serupa. "Awalnya saya pikir writing itu bagian yang paling sulit," ujarnya, dikutip Senin (10/2/2025), "Namun ternyata tidak juga, asalkan kita sudah mempersiapkan diri. Tesnya memiliki pola tertentu yang bisa dipelajari."

Untuk dapat meningkatkan kemampuan berbahasa Inggris, tidak ada jalan pintas selain berlatih secara konsisten. Pahami struktur, kosakata, dan gaya penulisan esai dengan skor tinggi. Utamakan argumen yang jelas, bukan sekadar menggunakan kosakata rumit.