Pengelolaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) perlu untuk terus dioptimalkan demi memberi manfaat yang lebih luas bagi perekonomian bangsa. Berbagai strategi dilakukan untuk mewujudkan BUMN yang kuat.
Founding Director Indonesia Brand Forum, Yuswohady, mengatakan bahwa negara-negara maju seperti China dan Singapura memiliki BUMN yang kuat dan mampu menopang ekonomi negara. Menurutnya, BUMN menjadi katalisator dalam mendorong suatu negara menjadi negara maju.
Bicara mengenai BUMN Indonesia, Yuswohady menyamapikan beberapa hal mengenai strategi Menteri Erick Thohir dalam mengelola BUMN di Indonesia. Ia menilai bahwa upaya yang dilakukan Menteri Erick Thohir sudah tepat, utamanya dalam hal modernisasi BUMN.
Baca Juga: Jumlah Kelas Menengah Turun, Mungkinkah Gagasan Indonesia Emas 2045 Terwujud?
"Selama lima tahun terakhir, Pak Erick Thohir itu prosesnya tepat sekali, holdingisasi. Idenya Pak Erick itu kan (BUMN) dibikin gajah melalui holdingisasi, klasterisasi, lalu direkatkan dengan yang namanya AKHLAK, core value yang akan membuat powerful," ungkapnya dilansir Olenka pada Selasa, 10 September 2024.
Ia menambahkan, melalui klasterisasi dan holdingisasi, kini BUMN menjadi lebih efisien dari yang sebelumnya berjumlah 144 perusahaan menjadi hanya 41 perusahaan. Yuswohady meyakini bahwa kelak BUMN Indonesia akan mampu spin-off, seperti halnya Temasek yang menjadi entitas bisnis.
"Selama lima tahun ini, pola tersebut sudah terlihat. Korporatisasi itu kelihatan di BUMN," lanjutnya lagi.
Yuswohady mengingat kembali apa yang pernah disampaikan oleh Erick Thohir, yakni BUMN harus dibuat menjadi raksasa seperti halnya gajah, tetapi gajah yang lincah, indah, dan bertenaga mirip flamenco.
"Pak Erick mengharapkan bahwa BUMN di dunia global dapat bersaing dengan agile dan adaptif," tegas Yuswohady.
Baca Juga: Lewat Program Relawan Bakti BUMN, Askrindo Muda Berikan Dampak Sosial bagi Indonesia
Untuk menjadi gajah yang tangguh dan lincah, lanjutnya, setidaknya ada tiga strategi yang bisa dilakukan, yakni transformasi, digitalisasi, dan kolaborasi. Kolaborasi setiap BUMN direkatkan oleh core value, yakni AKHLAK.
"Ini salah satu ciri pengelolaan BUMN di bawah Pak Erick adalah kolaborasi.
Pengelolaan BUMN di bawah kepemimpinan Erick Thohir juga menerapkan apa yang disebut sebagai 5K Leadership. Kelima K tersebut meliputi kedisiplinan eksekusi, kecepatan, keberanian, kebersamaan, dan kebangsaan.
"Kebangsaan ini penting karena BUMN ini nanti akan menjadi pilar perekonomian. Kami yakin jika yang dibangun lima tahun ini dapat istiqomah hingga kabinet yang berikutnya, kami yakin bahwa 2045 bisa mewujudkan Indonesia Emas," tutupnya.