Unjuk Gigi di Luar Negeri

Ihsan bercerita, awal mula dirinya mengetahui malam sawit adalah saat mengikuti pameran yang digelar Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (APEKSI) di Makassar pada tahun 2023. Badan Pengelola Dana Perkebunan (BPDP) yang turut menjadi sponsor dalam acara tersebut memperkenalkan malam sawit sebagai salah satu produk turunan sawit.

"Dalam kegiatan APEKSI di tahun 2023 itu, kami datang mewakili Pemerintah Kota Yogyakarta sebagai salah satu pelaku UMKM asal Yogyakarta. Dari situ, akhirnya kami berkenalan dengan BPDP dan mulai tahu bahwa ternyata sawit punya banyak produk turunan. Salah satunya yang dikenalkan waktu itu adalah malam atau lilin batik yang terbuat dari hasil samping pengolahan minyak sawit. Itu membuat kami tertarik," ujar Ihsan.

Baca Juga: BPDP Tegaskan Pesan Berantai Dana Beasiswa Sawit Ditunda Akibat Efisiensi Adalah Hoax!

Dari sana, satu bulan setelahnya, BPDP menggelar kegiatan di Yogyakarta yang salah satu rangkaiannya adalah membatik bersama dengan malam sawit. Pada kesempatan tersebut, CV Smart Batik Indonesia memanfaatkan stok malam sawit yang dibawa BPDP untuk diaplikasikan ke dalam produksi batik mereka. Ternyata, hasilnya memuaskan.

"Awalnya, kami mendapat malam sawit dari BPDP. Namun, kami terkendala masalah suplai. Akhirnya, kami melakukan riset sendiri dengan formulasi dan komposisi yang berbeda dari yang waktu itu dikembangkan oleh BBPT-BRIN dan juga Balai Batik. Hasil malam sawit tersebut kami gunakan untuk kebutuhan kami sendiri dan tidak kami perjualbelikan. Alhamdulillah, setelah mengembangkan produk batik sawit, kami bisa membantu sekitar 60 ibu-ibu pembatik di Yogyakarta," jelasnya.

Setelah mampu memproduksi batik sawit, CV Smart Batik Indonesia lantas mendapat kesempatan untuk memperkenalkan inovasinya ke China. Mereka diundang oleh National University of Singapore (NUS) yang ada di Suzhou, China sebagai wakil alumni penerima beasiswa LPDP.

"Dalam pameran inovasi tersebut, kami satu-satunya yang membawa industri kreatif, industri kerajinan. Dari sisi responsnya, karena kebanyakan pengunjungnya akademisi, mereka sangat tertarik. Selain menjelaskan proses menciptakan kain batik yang panjang, kami berkesempatan menunjukkan aspek keberlanjutan dari batik sawit ini," pungkasnya.

Ihsan pun berharap makin banyak inovasi baru yang lahir dari produk turunan sawit. Pasalnya, kelapa sawit memang menyimpan potensi luar biasa sehingga hilirisasi sawit perlu terus dikembangkan. Bahkan, Pemerintah Indonesia memasukkan hilirisasi sawit sebagai salah satu prioritas kebijakan.