“Berawal dari nafsu makan (buruk) itu asupan gizi yang bisa dipenuhi, tidak terpenuhi. Baik karbohidrat, protein, lemak, dan sebagainya. Jika tidak terpenuhi kalau satu dua hari tidak masalah, tapi akan bermasalah di kemudian hari (jika tak terpenuhi dalam jangka waktu yang lama),” jelas dr. Ulul dalam agenda press conference Peluncuran Kampanye Semangat Makan Sehat #MakanHapHapHap di kawasan Gambir, Jakarta Pusat, Selasa (30/7/2024).

“Jangan dianggap hal biasa nafsu makan anak yang menurun. Nafsu makan anak yang bermasalah, akan memengaruhi tumbuh kembangnya yang tidak optimal,” tegas dr. Ulul.

Penting untuk memastikan nafsu makan yang baik pada anak usia dini untuk membentuk kebiasaan makan agar mewujudkan tumbuh kembang optimal dan terhindar dari kondisi gizi buruk. Sebab, berdasarkan data dari Survei Kesehatan Indonesia tahun 2023 diketahui bahwa satu dari 12 anak balita mengalami wasting, satu dari tujuh anak balita menderita stunting,  satu dari empat balita mengalami anemia,  dan satu dari 13 anak mengalami kelebihan berat badan.

Baca Juga: Pesan Jokowi di Peringatan HAN 2024: Anak-anak Indonesia Harus Sehat, Cerdas, dan Bermartabat

Menjawab kekhawatiran para orang tua, Sakatonik ABC hadir memberikan solusi lewat kampanye Semangat Makan Sehat #MakanHapHapHap. Kampanye ini menjadi langkah edukatif untuk membantu mengatasi permasalahan nafsu makan anak yang sering kali menjadi kekhawatiran orang tua di seluruh Indonesia.