Airlangga Hartarto merupakan salah satu pengusaha yang sukses banting setir ke dunia politik. Sebelum menjabat Menteri Koordinator Bidang dan Perekonomian dalam Kabinet Merah Putih Periode 2024-2029, jebolan Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada itu sudah malang melintang di kancah politik nasional setelah memutuskan bergabung ke Partai Golkar beberapa tahun silam.
Baca Juga: Menko Airlangga: Indonesia Jadi Negara Pertama Ajukan Proposal Dagang ke AS
Dengan menapaki kaki di dunia politik, Airlangga sukses meniru langkah sang ayah. Adapun ayah Airlangga, Ir. Hartarto Sastrosoenarto merupakan seorang menteri yang menjabat selama 3 periode di era orde baru. Sedangkan, ibunya R. Hartini Soekardi merupakan pengusaha dan pejuang kemerdekaan pada masanya.
Jejak di Dunia Industri
1987 Airlangga sukses merengkuh gelar sarjana di UGM, datang dari keluarga dengan latar belakang pengusaha, lulusan SMA Kolese Kanisius Jakarta itu langsung terjun ke dunia usaha. Kariernya langsung menanjak, kendati baru lulus namun ia sukses merengkuh jabatan mentereng, di tahun kelulusannya itu, Airlangga langsung menjabat Presiden Komisaris PT Fajar Surya Wisesa Tbk.
Airlangga tak mau membuang-buang waktu, jabatan bagus yang berhasil ia gapai tak bikin dirinya terlena. Dari jabatannya itu ia mulai belajar banyak hal, terlepas dari pembelajaran soal kepemimpinan, Airlangga mulai mengasah kemampuan lain salah satunya adalah soal manajerial perusahaan.
Selain mempertajam pengetahuan, di PT Fajar Surya Wisesa Tbk ini juga Airlangga sukses memoles citranya dengan berbagai capaian bergengsi yang membuat perusahaan mulai kepincut. Singkat cerita ia kemudian di pinang PT Jakarta Prime Crane. Namun hanya beberapa tahun Airlangga kembali pindah ke tempat baru, kali ini ia berlabuh di PT Bisma Narendra pada tahun 1994 di perusahaan ini ia menjabat sebagai Presiden Direktur.
Loncat ke Dunia Politik
Sukses berkiprah di dunia usaha bukan berarti Airlangga telah puas, keinginannya untuk terus berkarya dan mempelajari hal-hal baru tetap bergelora. Semangatnya masih menyala-nyala. Itu sebabnya pada 2003 ia memutuskan terjun ke dunia politik dengan bergabung dengan salah satu partai politik tertua di negara ini, Partai Golkar.
Tidak semulus perjalanan kariernya di dunia usaha, karier politik Airlangga di Partai Golkar dirintis secara bertahap. Airlangga yang masih anak bawang di partai sekaliber Golkar memulai kariernya sebagai sebagai anggota Pokja OKK DPP Partai Golkar, ia kemudian diangkat menjadi Bendahara Balitbang.
Perlahan tapi pasti, Airlangga kemudian sukses menjadi Wakil Bendahara DPP Partai Golkar periode 2004-2009. Lewat partai ini pula ia berhasil menembus Parlemen Senayan. Bahkan ia berhasil terpilih menjabat sebagai anggota DPR sebanyak 3 periode. Puncaknya ia menjadi Ketua Umum Partai Golkar.
Baca Juga: Indonesia Dihajar Tarif Trump, Airlangga Dkk Sibuk Buka Jalur Diplomasi
Koneksi politiknya yang bagus membuat kariernya di dunia usaha juga terus melejit, tahun 2004 Airlangga dipercaya menjadi Komisaris PT Sorini Corporation Tbk. Selama berkiprah di dunia politik Airlangga tidak pernah meninggalkan dunia usaha. Justru ia berupaya mengintegrasikan keduanya supaya bisa seiring sejalan.
Integrasi Dunia Industri dan Politik
Kerja kerasnya ini yang kemudian diganjar jabatan Menteri Perindustrian oleh Presiden Jokowi pada Juli 2016 silam. Masuk ke pemerintahaan, Airlangga benar-benar menunjukan tajinya, ia mampu membuktikan kepada masyarakat, bahwa jabatan menteri yang ia dapat bukan semata-mata karena hitung-hitungan politis, tetapi itu ia dapat karena dirinya memang berkapasitas dan layak duduk di sana.
Setelah tiga tahun menjabat, Airlangga telah berkontribusi dalam menentukan kebijakan terkait dengan pembukaan pabrik usaha asing di Indonesia dan kebijakan insentif untuk industri dengan bekerja sama dengan Kementerian Keuangan untuk memberikan libur bayar pajak untuk industri padat karya. Kebijakan Airlangga tersebut sesuai dengan implementasi SDGs 9 Industri, Inovasi, dan Infrastruktur.
Atas kontribusinya memajukan sektor industri selama periode 2016-2019, Airlangga menerima penghargaan Bintang Mahaputera Adipradana yang diserahkan langsung oleh Presiden Joko Widodo pada 11 November 2020.
Baca Juga: Airlangga Dkk Terancam Gagal Negosiasikan Tarif Impor 32 Persen
Sepanjang kariernya, Airlangga juga memperoleh sejumlah penghargaan internasional dan nasional yang cukup bergengsi antara lain, Honorary Fellow dari The ASEAN Federation of Engineering Organization (AFEO) pada 2004, Australian Alumni Award pada 2009, Satyalancana Wira Karya pada 2014, penghargaan 56th Lee Kuan Yew Exchange Fellow pada 2017, Obsession Awards untuk kategori Best Achiever in Ministry pada tahun 2019 dan penghargaan Pembina Olahraga Berprestasi dari Kementerian Pemuda dan Olahraga pada 2020. Prestasi Airlangga sejalan dengan SDGs 16 yakni, perdamaian, keadilan, dan kelembagaan yang tangguh.