Lapangan Golf Internasional: Mimpi Ciputra yang Semula Ditertawakan
Bagi Ciputra, membangun kawasan bukan hanya soal mendirikan rumah dan infrastruktur pendukungnya. Ia selalu punya visi besar yang kerap melampaui zamannya, salah satunya saat menginisiasi pembangunan lapangan golf bertaraf internasional di Pondok Indah.
“Nah, ada satu fasilitas lagi yang saya perjuangkan habis-habisan. Sesuatu yang semula juga ditertawakan orang. Lapangan golf bertaraf internasional!,” kenang Ciputra.
Kala itu, rencana menghadirkan lapangan golf di dalam kawasan permukiman terdengar mustahil. Masyarakat terbiasa bermain golf di Rawamangun, lapangan golf tertua di Jakarta. Gagasan Ciputra menghadirkan lapangan golf modern di Pondok Indah dianggap mimpi yang mengada-ada.
Namun, di internal Metropolitan Kentjana, tak ada yang menertawakannya. Mereka tahu betul karakter Ciputra.
“Kalau Ciputra punya mau, siapa yang bisa menghentikan?” kata Ciputra seraya menirukan perkataan salah satu timnya kala itu.
Dan perlahan, impian lapangan golf di Pondok Indah diterima sebagai visi yang masuk akal. Ternyata, mimpinya tidak berhenti di situ.
“Saya ingin lapangan golf di Pondok Indah bisa menjadi tuan rumah bagi turnamen golf internasional,” ujarnya.
Menurut Ciputra, jika itu terwujud, pamor Pondok Indah akan melambung tinggi sebagai kawasan elite berstandar dunia.
Tentu, mimpi besarnya itu sempat jadi bahan olok-olok. “Hei Ciputra! Besar kepala sekali kau, bermimpi jadi tuan rumah turnamen golf internasional!” begitu komentar sebagian orang. Namun, Ciputra tak pernah gentar pada cemoohan.
“Yang namanya Ciputra tidak akan bermimpi hanya untuk iseng. Ciputra adalah pemimpi yang selalu terobsesi merealisasikan mimpinya! Itulah saya,” tegasnya.
Sebagai penggemar golf, Ciputra bukan hanya bermain. Diam-diam ia melobi banyak pihak, sekaligus belajar langsung dari negara-negara yang sukses menyelenggarakan turnamen golf internasional. Setiap kunjungan ke luar negeri, ia menyempatkan diri menonton turnamen bergengsi demi memahami standar kelas dunia.
Pada tahun 1979, Ciputra pun terbang ke Bangkok bukan hanya untuk menonton turnamen golf dunia. Ia datang dengan tujuan besar, yakni melobi orang penting untuk mewujudkan mimpinya.
“Saya mendekati orang yang paling terkenal di jagat golf dunia. Dia adalah Robert Trent Jones Jr., perancang lapangan golf kelas dunia yang telah menghasilkan banyak lapangan golf fenomenal di berbagai negara,” kenang Ciputra.
Robert Trent Jones Jr. adalah sosok berpengaruh dalam dunia golf internasional. Ciputra mengundangnya makan malam, lalu langsung menyampaikan maksudnya tanpa ragu.
“Mr. Robert, bisakah Anda membantu saya merancang lapangan golf di permukiman yang sedang saya bangun di Jakarta? Namanya Pondok Indah,” kata Ciputra saat itu.
Kata Ciputra, jawaban Robert saat itu pun mengejutkannya. Ia pun berbicara dengan nada sopan dan hangat.
“Tentu saja sangat mungkin, Mr. Ciputra. Saya akan datang dan melihat kawasan Anda dan mempelajari segala sesuatunya,” tutur Robert kala itu.
Namun, Ciputra belum selesai. Ia menatap Robert dengan serius dan menyampaikan permintaan yang lebih besar lagi:
“Mr. Robert, tapi bisakah Anda mengupayakan agar turnamen golf internasional seperti ini juga bisa digelar di tempat kami jika Anda sudah selesai membuatnya?”
Kata Ciputra, saat itu Robert terdiam sejenak sebelum menjawab.
“Mr. Ciputra, tahukah Anda bahwa turnamen golf internasional seperti ini tidak bisa digelar hanya karena usulan saya? Ada banyak orang terlibat di sini, dan keputusan harus diambil bersama, terutama oleh presiden persatuan golf sedunia,” terangnya.
Namun, kata Ciputra, jawaban Robert itu tak mematahkan semangatnya. Ia justru semakin bertekad.
“Mr. Robert, Anda sudah membangun ratusan lapangan golf di dunia. Tentulah akan sangat menantang bagi Anda membuat lapangan golf indah di negara yang sedang berkembang seperti kami. Lakukanlah itu bagi kami dan bantulah kami agar turnamen golf internasional bisa berlangsung di atas lapangan yang Anda desain,” pintanya penuh harap.
Perjalanan mewujudkan mimpi itu dikatakan Ciputra tidak mudah. Namun, bersama Robert, akhirnya Ciputra dipertemukan dengan Presiden Asosiasi Golf Sedunia. Di sana, ia mendapat garansi untuk diberi hak menyelenggarakan pertandingan golf internasional, dengan syarat lapangan golf tersebut dibangun menggunakan desain Robert Trent Jones Jr. dan memiliki kualitas kelas dunia.
Pada akhirnya, kesepakatan pun tercapai.“Kami berjabatan tangan. Deal!” kata Ciputra.
Baca Juga: Perjalanan Ciputra Membangun Metropolitan: Mimpi Besar yang Bertumbuh dari Sejarah Hidup