Kopi Kenangan menggelar peluncuran gerai ramah lingkungan pertamanya yang berlokasi di Alam Sutera pada Kamis, 31 Juli 2025. Gerai yang telah dibuka sejak pertengan Mei 2025 lalu ini menjadi bukti komitmen Kopi Kenangan agar menjadi perusahaan yang sustainable sekaligus profitable pada tahun 2030.

Menurut data dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, pada tahun 2023 industri makanan dan minuman menyumbang sekitar 26% dari total emisi gas rumah kaca (GRK) global. Di Indonesia, sampah kemasan kopi sekali pakai diperkirakan mencapai 1,2 juta ton setiap tahunnya. Data ini menjadi pengingat bahwa perubahan perlu dimulai dari para pelaku sekaligus pengguna industri itu sendiri.

Baca Juga: Rayakan Ulang Tahun ke-6, Kopi Nu Sae Gelar Liga Latte Art 2025 dan Perkuat Rantai Pasok Kopi

"Kami percaya bahwa keberlanjutan bukan hanya tren, melainkan sebuah keharusan terutama bagi para pelaku di industri F&B. Gerai ramah lingkungan ini adalah langkah awal kami dalam mengurangi jejak lingkungan, serta menjawab harapan konsumen kami yang mayoritas adalah generasi muda, terhadap kepedulian isu lingkungan," ujar Edward Tirtanata, Co-Founder dan Group CEO Kenangan Brands.

Sebagai langkah awal, gerai berkonsep hijau Kopi Kenangan di Alam Sutera menerapkan sejumlah indikator keberlanjutan utama, antara lain:

Pengurangan dan Pengolahan Sampah

Salah satu inisiatif yang dilakukan di Gerai Kopi Kenangan Alam Sutera ini adalah melakukan pemilahan sampah organik (ampas kopi) dan anorganik (kemasan plastik dan tas spunbond) serta mendaur ulang kedua jenis sampah tersebut. Ampas kopi diolah menjadi kompos dan pakan ternak. Selain itu, Kopi Kenangan juga menyediakan wadah untuk menampung gelas plastik bekas dan kantong spunbond untuk kemudian didaur ulang.

Inisiatif di gerai Kopi Kenangan Alam Sutera ini diestimasikan bisa mengalokasikan lebih dari 9.6 ton sampah (8.640 kg sampah organik dan 960 kg sampah anorganik) dari tempat pembuangan akhir (TPA) dalam satu tahun, atau setara dengan 1 truk pengangkut sampah penuh.

Penghematan Energi dan Pengurangan Jejak Karbon

Didesain untuk menggunakan 70% pencahayaan alami, gerai Kopi Kenangan Alam Sutera sangat memaksimalkan pengurangan energi dengan menggunakan peralatan hemat energi, lampu LED serta sensor gerak, serta pengaturan suhu AC yang efisien. Selain itu, mesin kopi, salah satu penyumbang pemakaian energi terbanyak, dimatikan pada saat aktivitas toko sedang sepi. Dengan cara ini, dalam satu tahun gerai Alam Sutera berhasil menghemat listrik sebesar 30.513 kWh, setara dengan penurunan emisi sebesar 26 ton CO₂e  per tahun atau kurang lebih sama sama dengan jarak tempuh mobil pulang pergi dari Jakarta ke Bali sebanyak lima kali.

Penggunaan Bahan Baku Berkelanjutan, Kemasan Ramah Lingkungan dan Material Daur Ulang

Gerai Kopi Kenangan Alam Sutera juga menggunakan kemasan dengan sertifikat daur ulang, memilih sumber produk lokal untuk mengurangi emisi karbon, serta memastikan bahan baku dan perlengkapan serta peralatan yang digunakan bebas dari bahan kimia berbahaya. Selain itu, beberapa furniture di gerai ini seperti bangku, meja, dan lampu dibuat dari 546 kg bahan daur ulang sampah plastik atau setara dengan 45.500 gelas plastik Kopi Kenangan Mantan.

Edukasi dan Keterlibatan Pelanggan

Tak hanya melibatkan sisi operasional dari Kopi Kenangan, para barista di gerai Alam Sutera juga senantiasa mengajak pelanggan untuk berkontribusi dalam upaya hijau ini. Dengan membeli minuman menggunakan tumbler Kopi Kenangan, pelanggan bisa mendapatkan diskon sebesar 20%. Selain itu, pelanggan yang hobi bercocok tanam juga bisa mengambil kompos dari ampas kopi secara gratis di gerai ini.

Khusus di gerai Alam Sutera ini, Kopi Kenangan juga menjual merchandise gantungan kunci, coaster, dan tempat tissue yang terbuat dari bahan daur ulang plastik. Ke depannya, rangkaian merchandise ini akan dijual juga di gerai Kopi Kenangan lainnya.