Maskapai penerbangan kini semakin mengandalkan kecerdasan buatan atau AI untuk menata ulang desain dan operasional bisnis mereka dari dasar. Atas dasar tersebut, IBM dan Riyadh Air meresmikan kolaborasi mereka untuk meluncurkan maskapai pertama di dunia yang sepenuhnya berbasis AI (AI native airline).

Dirancang sejak awal tanpa ketergantungan pada sistem lama, operasional berbasis AI ini menjadi fondasi untuk mentransformasi pengalaman tamu maupun karyawan, sekaligus menetapkan tolok ukur baru bagi inovasi di industri penerbangan.

Baca Juga: Transformasi Tenaga Kerja di Era AI, Leader Perempuan IBM Indonesia Ungkap Keterampilan Baru yang Harus Dikuasai

"Dimulai dari tidak adanya landasan digital, Riyadh Air memanfaatkan AI untuk mendorong efisiensi, mengoptimalkan profitabilitas rute, serta menciptakan peluang pendapatan baru. Mereka mengandalkan keahlian industri dan teknis dari IBM Consulting, ekosistem mitra, serta watsonx Orchestrate untuk beroperasi sebagai perusahaan berbasis AI sejak awal berdiri," sebagaimana dikutip dari keterangan tertulis IBM yang diterima di Jakarta, Selasa (30/12/2025).

Visi AI ini akan mengoordinasikan 59 alur kerja dan lebih dari 60 mitra, termasuk Adobe, Apple, FLYR, dan Microsoft, untuk mendukung pelaksanaan strategi teknologi menyeluruh maskapai secara mulus.

Untuk meningkatkan pengalaman karyawan, maskapai akan menghadirkan tempat kerja digital yang dipersonalisasi dan didukung agen AI, memberikan satu titik masuk berbasis percakapan ke layanan HR (Human Resource). Langkah ini menyederhanakan alur kerja serta mempercepat kemampuan layanan mandiri utama bagi karyawan dan manajer, seiring dengan rencana Riyadh Air untuk menggandakan jumlah tenaga kerja.

Aplikasi seluler berbasis AI akan menciptakan perjalanan yang terhubung dan terintegrasi bagi karyawan serta tamu dengan membangun pengalaman concierge berbasis AI agentik untuk karyawan, yang dapat merekomendasikan langkah terbaik berikutnya dalam berinteraksi dengan tamu. Hal ini memungkinkan kru kabin maupun darat memberikan layanan yang lebih personal, misalnya dengan mendorong staf menawarkan layanan jalur cepat kepada pelanggan yang terlambat.

Dengan pendekatan digital yang tetap menempatkan pengalaman manusia sebagai fokus utama, bot suara berbasis AI dan fitur pendukung agen akan membantu petugas layanan pelanggan memberikan dukungan yang lebih personal dan responsif dengan memanfaatkan data kontekstual untuk mengantisipasi kebutuhan penumpang dan mendukung pengalaman perjalanan yang lebih baik     

Rangkaian sistem manajemen kinerja perusahaan ini akan mengintegrasikan data keuangan, operasional, dan komersial, serta mengotomatiskan proses perencanaan, penganggaran, perkiraan, dan analisis guna menyediakan insight real-time bagi manajemen dalam pengambilan keputusan berbasis data.

Dengan membangun sistem operasional tanpa ketergantungan pada sistem lama, Riyadh Air telah menanamkan AI ke dalam fondasi operasionalnya untuk mendukung kelincahan, kemampuan beradaptasi, dan pertumbuhan jangka panjang. Pendekatan ini memposisikan Riyadh Air sebagai model rujukan bagi maskapai yang ingin melampaui transformasi bertahap dan merancang ulang operasional mereka untuk era AI.