Salah satu pemain utama dalam industri hiburan Tanah Air adalah Multivision Plus, rumah produksi yang telah berdiri sejak tahun 1990. Perusahaan yang didirikan oleh Raam Punjabi ini awalnya berfokus pada produksi sinema televisi. Terobosan Raam Punjabi yang telah lama berkecimpung di industri sinema Indonesia tersebut terbukti mujarab.
Serial sinetron komedi Gara-Gara yang dibintangi Lydia Kandou dan Jimmy Gideon pada tahun 1992 terbukti sukses besar. Setelahnya, sejumlah serial legendaris berhasil Raam produksi, termasuk Jin & Jun (1996), Tuyul dan Mbak Yul (1997), Jinny oh Jinny (1997), Si Cecep (2004), hingga deretan film seperti Kuntilanak 1-3, Punk in Love, Soekarno, Kawin Kontrak, dan lain sebagainya.
Baca Juga: Mengenang Sosok Teguh Karya, Maestro Perfilman Tanah Air dan Pendiri Teater Populer
Jeli Lihat Peluang
Raam Punjabi lahir di Surabaya pada 6 Oktober 1943. Mirip dengan orang-orang keturunan India lainnya, Raam awalnya berkarier di industri tekstil pada tahun 1962-1963. Dia mulai membangun usahanya sendiri di bidang impor pada tahun 1964-1969.
Baru di tahun 1967, karena melihat Indonesia sebagai negara yang potensial untuk mengembangkan dunia film, Raam mendirikan perusahaan importir film bernama PT Indako Film. Dengan modal Rp30 juta, Raam membangun PT Indako Film bersama dua kakaknya, yakni Dhamoo Punjabi dan Gobind Punjabi.
Setelah mengimpor film, Raam bermimpi memproduksi filmnya sendiri dengan mendirikan rumah produksi PT Panorama Film tiga tahun setelahnya. Meski tidak bertahan lama, PT Panorama Film berhasil merilis film pertamanya yang berjudul Mama (1972) karya sutradara Wim Umboh.
Saat kondisi perfilman Indonesia sedang terpuruk di era 1980-an, Raam menyegarkannya dengan membawa tren film komedi di Tanah Air lewat bintang komedi trio Warkop, yakni Dono, Kasino, dan Indro. Raam mendirikan PT Parkit Film pada tahun 1981. Baru di tahun 1990, Raam beralih ke dunia sinetron yang kala itu masih terbilang baru dengan mendirikan rumah produksi PT Tripar Multivision Plus (MVP).
Makin melebarkan sayapnya, MVP lantas membuka cabang pertama di India pada 2004 untuk distribusi film mancanegara. Di Malaysia, MVP melakukan joint venture dengan Astro Malaysia di tahun 2006. Di tahun 2011, MVP bersama Wilmar Group dan Ciputra melahirkan anak perusahaan bernama Platinum Sinema yang mengoperasikan jaringan bioskop Platinum Cineplex. Di tahun 2014, MVP membuka lini bisnis baru bernama Pay TV.
Baru di tahun 2023, Raam membawa perusahaannya untuk melakukan IPO. Di tahun 2024, perusahaan milik konglomerat Harry Tanoesoedibjo mengakuisisi sebagian saham MVP yang berkode saham RAAM. PT MNC Digital Entertainment Tbk (MSIN) mengakuisisi 9,09 persen saham PT Tripar Multivision Plus Tbk (RAAM).