Tujuh tahun lalu, Ravi Febrian hanyalah remaja 18 tahun asal Garut, Jawa Barat, yang tengah mencari arah hidup di tengah derasnya perubahan zaman. Ketika teman-temannya sibuk kuliah dan mengeksplorasi jati diri, Ravi justru memilih jalan yang berbeda, yaitu menghidupkan kembali makna rajut di tengah industri fesyen yang serba cepat dan mekanis.

Keputusan itu bukan langkah mudah. Ia memulai dari nol, tanpa modal besar, tanpa jaringan luas, bahkan tanpa tahu ke mana harus melangkah. Hanya berbekal satu mesin rajut manual tua dan tekad kuat, ia membangun brand yang kini dikenal sebagai Ideku Rajut.

Titik balik terjadi pada tahun 2020, saat Ravi menemukan platform Shopee. Ia menuturkan, menjadi brand owner sudah menjadi mimpinyasejak kecil. Ravi bilang, dirinya ingin membawa rajut ke ruang yang lebih modern, tapi tetap punya jiwa

“Awalnya saya hanya berjualan offline, lalu sempat berhenti karena pandemi. Tapi keputusan berjualan online lewat Shopee pada akhirnya jadi langkah terbaik. Tahun 2021, toko saya resmi menjadi Shopee Mall setelah setahun berjualan online. Ini bukan hanya soal berkembang, tapi tentang waktu dan komitmen untuk memberi produk berkualitas,” tuturnya, dikutip Senin (20/10/2025).

Bagi Ravi, setiap benang punya cerita. Filosofi sederhana itu pun menjadi pondasi 'Ideku Rajut'.

“Benang itu soal kesabaran. Ia akan menunggu sampai kita tahu ingin jadi apa,” ucapnya.

Ia pun menuturkan, tantangan yang dihadapinya tidak sedikit, seperti tren fesyen yang cepat berubah, jumlah pengrajin yang kian menurun, mesin manual yang langka, serta modal yang harus dikumpulkan perlahan. Namun konsistensi dan keberanian memanfaatkan ruang digital menjadi kunci.

Dari ciput rajut, cardigan wanita, kaos kaki, leging, topi kupluk, hingga manset lengan Panjang, produk Ideku Rajut berhasil menarik perhatian pasar online. Melalui berbagai fitur Shopee seperti Iklan Shopee, Shopee Video, Shopee Affiliate Program, dan kampanye tanggal kembar, Ravi belajar menyampaikan cerita di balik setiap produk.

Hasilnya nyata, kini Ideku Rajut mampu menjual lebih dari 10.000 produk per bulan. Bahkan pada puncak kampanye Shopee 7.7 Shopee Mall 2025, penjualan meningkat hingga 5 kali lipat dibanding hari biasa.

Dalam proses produksinya, Ravi memilih bahan dari pengrajin benang dan kain di Bandung, lalu mengolahnya di Garut dengan melibatkan masyarakat sekitar, mulai dari ibu rumah tangga, pemuda, hingga ayah-ayah yang menjadi tulang punggung keluarga.

Setiap produk dirajut menggunakan knitting technology fabric dan telah bersertifikasi OEKO-TEX, yang menandakan produknya aman, bebas bahan kimia berbahaya, dan ramah lingkungan.

Meski tampil elegan dengan kemasan pouch mika estetik, tak satu pun produk Ideku Rajut dijual di atas Rp100.000. Harga terjangkau inilah yang menjadi daya tarik tambahan di mata pelanggan.

Baca Juga: Kisah Inspiratif Ilham dan Mezzo Rise in Art, Bukti Anak Muda Bisa Mandiri Lewat Fesyen