Debur Ombak Ancol yang Menggugah Ciputra
Ciputra memikirkan pembicaraannya dengan Gubernur Ali Sadikin berhari-hari lamanya. Suatu hari, ia sengaja mengemudikan mobilnya menuju kawasan Ancol. Dari jarak dekat, ia memandang lautan luas yang membentang. Suara debur ombak terdengar sayup, menenangkan dan menyejukkan hatinya.
“Betapa indahnya jika debur ombak itu bisa dinikmati dari area pantai yang cantik dan nyaman. Betapa nikmatnya ada sudut yang menghibur perasaan di penatnya Jakarta,” pikirnya.
Baginya, pantai itu harus diselamatkan. Ia membayangkan manfaatnya yang akan dirasakan oleh generasi-generasi setelah dirinya. Namun kini, yang terbentang di hadapannya hanyalah ratusan hektare tanah bergelombang hasil timbunan pasir laut yang tak jelas bentuknya.
Saat itu suara nuraninya berbisik, “Ciputra, kau bisa apa di sini?”
Namun ia menolak untuk menyerah. “Saya tak mau menyatakan tak bisa karena saya yakin bisa! Ancol pasti bisa menjelma menjadi kawasan rekreasi pantai yang indah dan menghibur warga Jakarta serta masyarakat luar kota yang berlibur ke Jakarta.”
Ia tahu, ini adalah panggilan hidupnya. Bukankah ia sudah bertekad menjadi pengubah? Menyulap lahan tersia-siakan menjadi kawasan bercahaya penuh manfaat. Baginya, inilah tantangan yang tak boleh dilewatkan.
Keesokan harinya, Ciputra memanggil dua orang kepercayaannya. Soekrisman, direktur yang dikenal berintegritas mulia, dan Hiskak Secakusuma, insinyur sipil profesional yang rasional dan kritis. Namun begitu mendengar rencana besar Ciputra, Hiskak segera mengutarakan keraguannya.
“Itu proyek sulit, Pak. Kita akan menghadapi kesulitan besar jika mau menjalankan proyek di sana,” ujarnya jujur.
Ciputra menatapnya dengan tenang, namun suaranya penuh keyakinan. Ia yakin, semua bisa diatasi. Proyek akan terus berjalan. Kontrak akan segera ditandatangani. Ciputra pun tahu, di hadapannya ada tantangan maha besar. Namun, seperti prinsip hidupnya, jika kita memiliki mimpi besar dan tekad kuat, tidak ada yang tidak mungkin.
Dan, dari keyakinan itulah, rawa-rawa Ancol kelak menjelma menjadi taman rekreasi pantai yang menyenangkan hati jutaan orang hingga hari ini.
Baca Juga: Kisah Perantauan, Persahabatan, dan Awal Mula Mimpi Besar Ir. Ciputra di ITB