Kilang Pertamina Internasional (KPI) berhasil melampaui sejumlah target operasional yang telah ditetapkan selama semester pertama 2025. Hingga Juni 2025, KPI berhasil mengolah minyak mentah mencapai angka sekitar 159 juta barrel.

Menurut Pjs. Corporate Secretary KPI, Milla Suciyani, angka itu melebihi target yang tercatat dalam Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP), yakni sebesar 158,6 juta barrel. Dari minyak mentah yang diolah tersebut, KPI berhasil mencapai angka yield valuable product sekitar 84%, berada di atas target yang telah ditetapkan.

Baca Juga: Wujud Nyata CSV PHR, 36 Pemuda Riau Ikuti Vokasi di IDTC Pertamina Drilling

“Sebagai bagian dari ketahanan energi nasional, kami menyadari tanggung jawab kami untuk menghasilkan produk BBM dan Non BBM yang menjadi kebutuhan hidup sehari-hari masyarakat. Oleh karena itu, mengoptimalkan operasi kilang sesuai dengan target yang telah ditetapkan mencerminkan kontribusi strategis KPI dalam menjaga ketahanan energi nasional. Tentunya, ini adalah buah dari sinergi semua pihak, tidak hanya internal KPI, tetapi juga dukungan para pemangku kepentingan,” ujar Milla, dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Jumat (5/9/2025).

Untuk memastikan kilang dapat berjalan dengan optimal, KPI terus memastikan keandalan kilangnya. Menurut Milla, KPI terus berupaya fokus pada manajemen keandalan kilang agar dapat beroperasi dengan optimal, terutama pada langkah-langkah preventif.

Selain itu, KPI juga terus mengupayakan operasi dengan penggunaan energi yang semakin efisien. Energy Intensity Index (EII) KPI berada di angka 105, lebih rendah dari target yang ditetapkan dalam RKAP, yakni 107. Angka ini menunjukkan efisiensi penggunaan energi dalam pengolahan minyak di kilang. Semakin rendah nilai EII, semakin efisien kilang dalam mengonsumsi energi untuk menghasilkan produk bahan bakar dan petrokimia.

Milla menambahkan, efisiensi tersebut juga berkaitan dengan program dekarbonisasi yang dijalankan KPI, terutama dalam proses pengolahan. Hal itu lantas berpengaruh pada reduksi emisi kumulatif KPI yang hingga Juni 2025 berhasil mereduksi emisi hingga 205 ribu ton CO2 ekivalen, lebih tinggi dari target sebelumnya sebesar 157 ribu ton CO2 ekivalen.

“Pencapaian PAF dan EII menunjukkan KPI tak hanya unggul dalam produksi, tapi juga andal dalam pengelolaan kilang. Angka tersebut sekaligus menunjukkan betapa solid dan terpeliharanya aset-aset kilang milik KPI untuk mendukung target Net Zero Emission (NZE) 2060 atau lebih cepat,” imbuh Milla.

Milla berharap, pencapaian ini terus terjaga dan ditingkatkan di bulan-bulan mendatang agar KPI terus berada di garda terdepan dalam menjaga ketahanan energi nasional. Tentunya hal tersebut dilakukan tanpa melupakan komitmen untuk terus melakukan transisi energi yang bersih dan berkelanjutan.

“Dengan capaian ini, KPI menegaskan komitmennya dalam menghadirkan energi yang andal, efisien, dan berkelanjutan. Optimisme tinggi menyertai langkah kami menuju semester kedua, dengan target melampaui seluruh rencana produksi tahunan,” pungkasnya.