Tahir tak mau membuang-buang waktu, setelah mendapat informasi lengkap mengenai kedua anak tersebut, ia bergegas mendatangi rumah mereka di sebuah gang sempit di Kawasan Jakarta Barat. Tahir menawarkan bantuan yang awalnya langsung ditolak ibunda Johan dan Fellany. Tetapi Tahir tak menyerah, ia berusaha meyakinkan mereka dan berhasil.
"Anak-anak kalian masih butuh waktu untuk sekolah. Masih terlalu pagi bagi mereka untuk bekerja di jalan. Kalau kalian berdua mengizinkan, tolong biarkan saya membiayai sekolah mereka. Saya juga akan memberikan apa yang mereka butuhkan untuk pendidikan mereka sampai mereka menyelesaikan sekolah menengah atas. Ada juga sedikit bantuan yang bisa saya berikan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari kalian," kata Tahir mengulangi pernyataannya ketika itu.
Baca Juga: Niat Mulia Dato Sri Tahir dalam Misi Kemanusiaan
Tahir benar-benar total memberi bantuan kepada keluarga ini, selain menyekolahkan keduanya,ia juga rutin memberi sejumlah uang sebagai bentuk kompensasi karena Johan dan Fellany tak lagi berjualan. Dia bahkan meminta Johan dan Fellany untuk mengunjungi salah satu kantor cabang Bank Mayapada di dekat rumah mereka setiap hari.
“Apa yang harus mereka lakukan di sana? Belajar. Saya menyediakan tempat khusus yang nyaman bagi mereka untuk membaca buku dan belajar,” ujarnya.
Setelah memastikan semuanya sudah berjalan sesuai rencana, Tahir menyerahkan hal ini kepada stafnya untuk mengurusi semua kebutuhan keluarga ini. Singkat cerita kakak beradik ini menuntaskan pendidikan mereka hingga jenjang SMA dan mulai mencari pekerjaan yang lebih layak.
Mereka memang punya niatan untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang perguruan tinggi, namun terkendala ongkos. Mendengar itu Tahir kembali mengulurkan tangannya untuk membantu mereka.
“Saya terkesan dengan kesempatan untuk kuliah dengan akun saya. Mereka mempunyai kebebasan untuk memilih apa yang ingin mereka pelajari dan perguruan tinggi pilihan mereka. Saya meminta mereka untuk melaporkan kepada saya biaya kuliah juga. Mereka sangat gembira mendengarnya,” ucapnya
“Kini keduanya telah lulus. Fellany adalah seorang dokter medis, dan Johan adalah seorang insinyur. Keduanya mempunyai harapan besar untuk menciptakan masa depan yang jauh lebih baik bagi dirinya dan orang tuanya. Fellany berniat bekerja sebagai dokter yang melayani pasien yang membutuhkan. Saya sangat menghargai niat baiknya,” tambahnya memungkasi.