3. Ulat Api

Perlu diketahui, ada empat jenis hama ulat api yang biasa menyerang tanaman kelapa sawit. Di antaranya adalah Setora nitens, Setothosea asigna, Darna trima, dan Parasa lepida. 

Ulat api ini akan menyerang kelapa sawit dengan menggerogoti bagian daun yang dimulai dari helaian daun bagian bawah. Mereka akan menggerogoti habis bagian daun dan hanya menyisakan bagian lidi. Bahkan dalam kondisi yang sangat parah, tanaman bisa kehilangan daun sekira 50% - 90%.

Untuk mengatasi jenis hama yang satu ini, dapat dilakukan dengan cara mengambil dan membunuh ulat api yang menyerang secara langsung dengan menggunakan agen antagonis, seperti Bacillus thuringiensis, Cordyceps militaris dan Multi-Nucleo Polyhydro Virus (MNPV), dan menyemprotkan larutan insektisida berbahan aktif Deltametrin dengan dosis 2 cc/liter air.

4. Penyakit Rajungan

Penyakit rajungan atau busuk tunas disebabkan oleh infeksi jamur Phytophthora palmivora, yang dapat menyebabkan kerusakan serius pada bagian tanaman umbut kelapa sawit dan mengancam kelangsungan hidup perkebunan.

Adapun gejala yang ditimbulkan berupa pembusukan dan penghitaman pada bagian umbut tanaman, bagian daun kelapa sawit muda yang berubah menjadi kecoklatan, dan terjadinya pelebaran dan pembusukan pada bunga kelapa sawit yang terinfeksi.

5. Red Ring Disease

Penyakit kelapa sawit yang satu ini disebabkan oleh hama Nematoda yang menyerang bagian akar tanaman. Gejala fisik dari bagian kelapa sawit yang terserang adalah bagian pusat mahkota mengerdil dan daun-daun baru yang akan membuka menjadi tergulung dan tumbuh tegak.

Bukan hanya itu, gejala fisik lainnya ditandai dengan bagian daun berubah warna menjadi kuning dan mengering, serta tandan bunga membusuk dan tidak bisa membuka.

Untuk mengatasinya, tanaman yang terserang akan diracun menggunakan natrium arsenit. Sementara untuk memberantas sumber infeksi, tanaman akan dibongkar dan dibakar setelah tanaman mati.