Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan segera meletakan jabatannya pada 20 Oktober 2024 mendatang berbarengan dengan pelantikan Presiden dan wakil presiden terpilih Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.

Luhut dalam berbagai kesempatan telah menyatakan dirinya tak bakal mau mengambil jabatan apapun untuk duduk di dalam pemerintahan baru ini sekalipun ia ditawari jabatan tertentu. 

Baca Juga: Luhut Binsar: Semen Hijau SIG Ubah Industri Konstruksi dan Indonesia

Baginya satu dekade bareng Presiden Joko Widodo (Jokowi) adalah masa bakti yang sudah lebih dari cukup, ia ingin memberi kesempatan kepada generasi muda dengan menolak semua tawaran jabatan yang disodorkan kepadanya.

"Setelah 20 Oktober, saya belum tahu apa yang akan saya kerjakan,” kata Luhut dilansir Jumat (20/9/2024).

Fokus Mengurus Pertanian

Kendati mengaku belum mengetahui apa yang mesti ia kerjakan setelah purnatugas, namun Luhut sesungguhnya sudah punya rencana jangka panjang.

Salah satu rencana prioritas adalah terjun mengurusi dunia pertanian. Di samping itu ia juga bakal melibatkan diri dalam dunia penelitian dan riset. Namun sayang Luhut tak gembar-gembor dulu soal rencana tersebut, untuk itu ia menolak memberi penjelasan secara terperinci terkait rencana ini.

“Saya berencana untuk mengurus pertanian dan terlibat dalam research genome sequencing di sebuah pusat penelitian," bebernya.

Minta Maaf ke Rakyat Indonesia

Harus diakui, Luhut menjadi salah satu orang yang sangat dipercaya presiden Joko Widodo, itu dibuktikan dengan berbagai tugas dan jabatan yang diembannya semasa di pemerintah. 

Meski begitu Luhut mengaku, dirinya masih banyak kekurangan, semua yang ia kerjakan untuk bangsa dan negara tentu saja belum sempurna. Untuk itu ia meminta maaf kepada masyarakat Indonesia atas berbagai kekurangan selama masa baktinya.

"Saya tahu di sana-sini pasti ada kurang lebihnya. Saya mohon maaf. Saya puas sudah menyumbangkan banyak hal untuk kebaikan republik ini," ucapnya.

Nasehat Terakhir

Di penghujung masa jabatannya ini, Luhut masih terus memberikan berbagai nasehat bijak.  Ia berpesan supaya pemerintahan baru untuk tetap berupaya merawat persatuan di negara tercinta ini. 

Perbedaan yang ada adalah sebuah kekayaan bangsa yang patut dibangkan, untuk itu dia kembali menekankan pentingnya persatuan bangsa di tengah perbedaan. 

"Bagi saya, persatuan dan kesatuan adalah kunci. Kita boleh berbeda pendapat, tentu saja tidak ada yang sempurna di sana-sini, tapi kita harus tetap bersatu," tuturnya.